BengkulBENGKULU, HR – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Bengkulu dan DPC. 6 Kabupaten dan satu (1) kota dihadiri 33 kelompok nelayan se-Provinsi Bengkulu. Resmi dikukuhkan (Dilantik) oleh DPP Seketaris jenderal HNSI Jakarta. Lidia Assegaf didampingi Plt Gubernur Bengkulu Rosjonsyah di Balai Semarak Bengkulu Senin(3/2).
Dalam kesempatan tersebut, Rosjonsyah dalam sambutannya menekankan bahwa pentingnya kolaborasi antara HNSI dan pemerintah daerah untuk memaksimalkan potensi sektor kelautan yang dimiliki Bengkulu.“Provinsi Bengkulu ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa di sektor kelautan. Jika potensi ini dikelola dengan baik, para nelayan tidak hanya bisa meningkatkan pendapatan nelayan, mereka juga berperan besar dalam mendukung perekonomian daerah Bengkulu,” ungkap Rosjonsyah
Sekjen DPP HNSI Lidia Assegaf mengingatkan para pengurus yang baru dilantik untuk segera bekerja dalam memajukan organisasi dan memperkuat peran HNSI dalam pemberdayaan nelayan sekaligus membangun kerjasama dengan pemerintah daerah.
“Dengan pengukuhan ini, kami berharap HNSI Bengkulu dapat lebih kuat dan siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam meningkatkan sektor perikanan dan kelautan yang berkelanjutan,” kata Lidia.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HNSI Kota Bengkulu. Ali Syukur Simatupang medesak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera menangani permasalahan pendangkalan alur laut disekitar kawasan pelabuhan pulau baai. Diduga banyaknya tumpukan batu bara di sekitar kawasan laut (alur pelabuhan,red) Kondisi ini membuat aktivitas pendapatan nelayan pencari ikan menurun draktisAli mengatakan bahwa Alur pelabuhan pulau Baai sudah sangat dangkal untuk itu kami mendesak pemerintah daerah muapun pihak terkait untuk segera menangani Alur pelabuhan sekitarnya diduga akibat aktivitas batu bara. “Nelayan melaut cari ikan bukan batu bara hingga nelayang mengalami kerugian besar. Modal mencari ikan pun tak kembali”, ungkap Ali Prihatin.
Ali menjelaskan bila pemerintah tidak segera turun tangan mengatasi masalah ini.
“HNSI akan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk protes dugaan penumpukan batu bara di laut seputar kawasan pelabuhan”, jelas Ali. ependi silalahi