PAGARALAM, HR – Ketua DPD Partai Berkarya Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan, DR (c) Idi Jangcik, S.Kom,M.Kom mengatakan kondisi saat ini seperti kita ketahui bersama, negeri ini sudah terkoyak, dan tercabik dengan perbedaan, padahal setiap ajaran agama sangat menjunjung tinggi sebuah perbedaan.
“Dengan ilmu yang sangat dangkal, yang biasanya kita peroleh dari mbahnya “google” kita sudah berani mengeluarkan fatwa-fatwa, dan cenderung mendiskreditkan orang lain. Sering kali yang kita ungkapkan kalimat yang jauh dari “Ruh” kebersamaan. Kalimat-kalimat seperti (setan, kafir, iblis, radikal, extrem) yang selalu menghiasi mulut kita,” ujarnya.
“Padahal kata-kata dan tulisan adalah cerminan pribadi yang melafaskan, dan melukiskan itu sendiri. Kita terlihat sangat ceroboh, dan sering membagikan berita-berita yang belum teruji kebenarannya, berita-berita dari yang jauh dari sahih. Berita itu seakan menjadi referensi, dan pembenaran, dari kebencian kita kepada golongan tertentu,” sambung Idi Jangcik.
Ia mengingatkan jangan sampai kita terjebak dengan yang namanya dosa jariah. Mengaminkan sesuatu yang belum teruji kebenarannya, dan kita paksa orang lain untuk turut mengaminkan itu.
“Semoga kita jadi bagian yang membawa perubahan, dan pembawa kesejukan di dalam persaudaraan, dan perbedaan. Mari bersama kita bersatu menjalin persatuan dan persaudaraan, menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan,” pesan Ketua DPD Partai Berkarya Kota Pagaralam tersebut. jauhari gunawan
