MAMUJU, HR – Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Barat (kejati) dianggap tidak beretika ketika mengusir semua wartawan yang sejatinya di undang oleh pihak Kejati via Grup Whats Up Kejati Sulbar untuk meliput hasil penangkapan DPO di Kalimantan, Kamis (1/10/2020).
Semua wartawan di usir pihak Kejari Sulbar dengan alasan tidak memiliki keterangan Rapid Test yang tidak pernah di umumkan sebelumnya di undangan yang disampaikan Kasi Penkum Kejati Sulbar via grup Whats Up tersebut.
Para awak media dari sejumlah stasiun TV Swasta, Surat Kabar, maupun media online merasa sangat geram dan kecewa atas perlakuan pihak Kejati Sulbar yang mengusir mereka yang sudah menunggu sejak sejam di halaman kantor Kejati.
“Kami kecewa datang karena di undang unuk meluput melaui grup, sesampai di kejati kami malah di usir dengan alasan tidak memiliki hasil rapid test dan swab dan itu tidak pernah disampaikan sebelumnya,” ujar Andi Saputra, wartawan media online.
Tambah, Ketua Ikatan Jurnalis Sulawesi Barat Irham Azis.S.Ip sangat menyayangkan apa yang dilakukan pihak Kejati terhadap awak media yang meliput di Kejati.
Irham berharap permintaan maaf secara terbuka dari Kepala Kajati Sulbar secepatnya agar permaslahan ini tidak terulang lagi.
“Kami harap ada klarifikasi dari Kajati Sulbar tetkait alasan mengusir para awak media yang meliput padahal mereka datang atas undangan pihak Kejati,” pungkas irham azis ketua ikatan jurnalis Sulawesi Barat. tia
