Diskominfo Majalengka Gelar Mabar Pencegahan dan Penanganan Radikalisme di Generasi Muda

oleh -407 views
oleh

MAJALENGKA, HR – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Majalengka menggelar MABAR (Majalengka Berbicara) terkait pencegahan dan penanganan Radikalisme di Generasi Muda bertempat di Gedung Yudha Majalengka, Selasa (11/06/2024).

Dalam acara tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Kepolisian,Kesbangpol,Pelajar Media serta tokoh lainnya.

Kepala Diskominfo Kabupaten Majalengka Gatot Sulaiman menyampaikan kegiatan Mabar di gelar setiap bulan dengan tema berganti ganti terkait dengan menuju  Indonesia Emas,dalam hal ini Kegiatan Mabar  dengan tema pencegahan dan penanganan Radikalisme di kalangan generasi muda khususnya di Kabupaten Majalengka.

Gatot menambahkan dengan di adakannya diskusi Mabar pencegahan dan  penanganan Radikalisme di Generasi muda di harapkan kekuatan iman dan moral yang baik dengan berpedoman pada idiologi Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika,Kegiatan Mabar ini  di harapkan dapat memberi wawasan kepada generasi muda untuk meminimalisir faham Radikalisme di kalangan pelajar khusunya di Kabupaten Majalengka, ujar Kadis Kominfo.

Sementara Narasumber Kepala Kesbangpol Heri Rahyubi menyampaikan, tugas pokok Kesbangpol untuk berdiri tegaknya Idiologi Pancasila dan UUD 1945 serta memberi wawasan kebangsaan kepada Masyarakat terutama di generasi muda.

“Dengan majunya teknologi digital saat ini sangat berdampak pada kehidupan sehari hari Masyarakat,ada nilai positifnya dan juga nilai negatifnya, sisi negatifnya kemajuan teknologi digital saat ini melalui Handphone, smartphone dan Internet lainnya sangat berpengaruh pada kehidupan anak muda yang selalu memamerkan jati dirinya di media sosial yang melanggar hukum salah satunya maraknya geng motor di kalangan Pelajar,” ujarnya.

“Sedangkan Nilai Positifnya Mempercepat peningkatan pemahaman melalui teknologi dengan membina wawasan kebangsaan dengan menjaga Idiologi Pancasila, bagai mana anak muda cinta tanah air dan bangsa,”ujarnya.

Satori Kasubid Polda Jabar Densus 88 Polda Jabar berpendapat pencegahan dan penangan Radikalisme di kalangan anak muda harus melibatkan semua pihak,mulai dari ,orang tua,guru,para ulama dan tokoh Masyarakat lainnya,supaya generasi muda terhindar dari faham radikalisme dengan memberikan wawasan kebangsaan yang Ber Bhinneka Tunggal Ika berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Satori menambahkan, “terkait maraknya geng motor,setidaknya kita aparat sudah meminimalisir supaya tidak berkembang,anak muda rawan terkait inteloran,Kita harus lebih pandai dan mandiri dalam pergaulan,anak muda paling gampang terpapar Radikalisme dengan memberikan pemahaman wawasan kebangsaan akan memahami cinta akan tanah air yang berdasarkan Idiologi Pancasila dan UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.

“Terbukti pelaku teror rata rata fakir ekonomi, fakir wawasan kebangsaan sebagai pemicuna kepada kehilafahan, Majalengka salah satu lumbung Radikalisme, Mayoritas Jawa Barat salah satu lumbung intoleran radikalisme,” ujar Satori.

Sementara Kasat Intel Polres Majalengka  AKP Agus Romy berpendapat,Bahaya radikalisme dan Geng motor majunya teknologi saat ini yang menyerang mental para anak muda,terutama para pelajar mulai dari SLTA sederajat,SMP sederajat bahkan tingkat SD udah mempunyai grup masing masing dengan jatidirinya bangga pamer bawa motor dan nenteng clurit lalu di sebar ke grupnya dan medsos, mereka rata rata di bawah umur.

“Mari bersama sama berperan aktif mengawasi dan menjaga anak anak Kita dari pengaruh radikalisme, karena ini tugas bersama, peran orang tua, guru, tokoh agama dan tokoh Masyarakat harus terlibat langsung dalam mengawasi dan memberikan pemahaman bahaya Radikalisme,” ujarnya.lintong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *