Diduga Perencanaan Asal Jadi, Konstruksi Bernilai Miliaran Porak – poranda

oleh -19 Dilihat
oleh

SURABAYA, HR – Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi bidang ikan tangkap di wilayah Jawa Timur, pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setiap tahunnya (5 tahun terakhir) selalu menggelontorkan anggaran hampir mencapai ratusan miliar, yang dialokasikan untuk pekerjaan pengembangan fisik pelabuhan perikanan.

Dari beberapa pelabuhan perikanan yang ada di Jawa Timur, pelabuhan perikanan Pancer yang berada di Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu prioritas pembangunan DKP. Segala fasilitas penunjang, baik itu pergudangan, kios nelayan, akses jalan masuk, kolam labuh, pemecah ombak, serta tempat kapal nelayan sandar telah dibangun oleh pemerintah Provinsi Jatim (masih tahap pekerjaan).

Tapi sayangnya, pembangunan yang dibiayai uang rakyat tersebut dituding publik jadi ajang bancaan oknum pejabat pengguna barang/jasa pemerintah (DKP) dan pihak penyedia barang/jasa untuk memperkaya diri, kelompok, dan golongan.

Hampir setiap tahun proyek pembangunan Pelabuhan Pancer selalu mendapat sorotan tajam dari media lokal dan juga penggiat anti rasuah Jawa Timur, karena dituding ada indikasi permainan kong kalikong di dalam pelaksanaan pekerjaan.

Beberapa waktu lalu (8/5), HR berkesempatan mampir ke Pelabuhan Pancer guna melihat langsung kegiatan pembangunan yang sudah selesai dikerjakan maupun yang sedang dalam tahap pelaksanaan.

Dari hasil pengamatan HR, bangunan konstruksi Plat Form dan Dinding Dermaga TA 2015 HPS Rp. 6.752.072.500,- yang dikerjakan oleh PT. GEMARIPAH LOHJINAWI dengan nilai penawaran Rp. 6.544.210.000,- (97%) sudah porak poranda dan tertimbun pasir laut, sehingga fungsi bangunan tidak sesuai yang diharapkan.

Informasi yang diberikan masyarakat nelayan setempat ke HR, diketahui umur bangunan saat digulung ombak belum ada genap satu tahun, sehingga bangunan plat form yang menelan miliaran rupiah fungsinya saat ini tidak bisa dirasakan nelayan Pancer.

Kuat dugaan, pembangunan fisik Plat Form dan Dinding Dermaga yang biaya pengawasannya menelan anggaran 180 juta tersebut telah salah perencanaan, karena tidak memikirkan besar ombak dan banyaknya sedimen pasir yang akan terbawa arus menuju pantai. ian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.