Devi Lidya: Penenggelaman Fish Shelter 100 Unit Rumah Ikan Sama Dengan 1 Hektar

oleh -652 views
Fish Shelter atau rumah ikan di Kepulauan Seribu.

JAKARTA, HR – Fish Shelter atau Rumah Ikan, salah satu rekayasa cara untuk meningkatkan produksi perikanan yang ada di Kepulauan Seribu. Fish Shelter salah satu rekayasa untuk pengembangbiakan habibat laut dengan kedalaman sekitar 20 hingga 30 meter. Tehnik ini dilakukan dan sudah terbukti sejak lama, bukan hanya di Kepulauan Seribu akan tetapi hampir diseluruh lautan Indonesia.

Bahkan disaat kepemimpinan Kementerian Kelautan dan  Perikanan waktu itu Susi Pujiastuti. Menenggelamkan kapal yang melakukan pelanggaran terhadap kedaulatan laut teritorial Indonesia. Selain menjadi efek jera,  bangkai kapal yang ditenggelamkan menjadi rumah ikan dan habitat laut lainnya untuk berkembangbiak.

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Bidang Kelautan Devi Lidya menerangkan, guna meningkatkan produksi ikan di Kepulauan Seribu.

“Dinas KPKP melakukan penenggelaman Fish Shelter (Rumah Ikan), sebanyak 100 unit rumah ikan sama dengan 1 Hektar luas area tersebut dan dikerjakan oleh kontraktor. Ada 2 kegiatan tahun ini. Yang pertama Transplantasi terumbu karang,  yang kedua Fish shelter, semua kegiatan terfokus di Kepulauan Seribu Utara, kalau untuk Kepulauan Seribu Selatan sementara ini belum ada, karena ada rencana pelebaran Pelindo,” jelas Devi Lidya, Rabu (18/12/19).

Dengan kedalaman laut sekitar 30 meter, Fish Shelter, yang terbuat dari beton K-350, berat sekitar 6 ton ditenggelamkan menggunakan alat berat, Crane. Di situlah nanti ikan-ikan besar berkembang biak, dengan banyaknya ikan yang berkembang biak, nantinya zonasi itu bisa di jadikan tempat pemancingan. Bukan hanya itu saja hasil tangkap nelayan Pulau Seribu juga akan jelas meningkat.

”Kegiatan tersebut sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor, secara ketat saya pantau terus dari awal hingga akhir. Tugas kita ini bagian dari tanggung jawab dengan masyarakat dan pimpinan, walaupun harus ke Pulau dengan ombak dan terpaan angin laut, tetap kita jalankan,” tutur Devi Lidya.

Masih dikatakan Devi Lidya, untuk anggaran kedua kegiatan tersebut Pemprov DKI mengeluarkan anggaran sebesar Rp. 5 Miliar, yang dikerjakan 2 kontraktor yang berbeda. didit

Tinggalkan Balasan