BUNGO, HR – Sekolah Dasar Negeri 92 Dusun Talang Sungai Bungo Kecamatan Rantau Pandan ini menjadi bahan perbincangan berbagai pihak, Sebabnya, penggunaan dana BOS di sekolah tersebut diduga tidak transparan.
Hal ini diungkapkan warga setempat. Menurut mereka sumber dana BOS hanya dipergunakan untuk membayar honor guru sebesar Rp.300.000 untuk tiga orang. Dugaan ini terkait ucapan Kepala sekolah SD 92, J.Purba belum lama ini, bahwa Dana BOS hanya untuk bayar honor guru saja.
Selain itu sumber juga mengatakan bahwa di sekolah tersebut untuk kegiatan pembangunan sekolah, murid SD disuruh gontongroyong mengambil pasir dan kerikil. Lebih parahnya lagi, kata sumber berinisial ANS, bahwa di sekolah tersebut jarang melakukan kegiatan upacara bendera setiap hari Senin. “Hal ini tidak bisa dibiarkan, kami minta kepada instansi terkait menindak lanjutinya,“ ucap ANS.
Untuk membuktikan pengakuan sumber yang juga tokoh masyarakat yang peduli dengan pendidikan ini, HR melakukan investigasi di lapangan. Kenyataannya sangat mengejutkan ketika sejumlah murid mengakui bahwa di sekolah tersebut tidak pernah melakukan upacara. ”Benar pak, kami jarang upacara bendera di sekolah. Kami dak tahu pak upacara. Ajarin kami pak,“ tutur siswa.
Tidak hanya itu, ternyata pembangunan WC sekolah bukan bantuan dari pemerintah, melainkan uang pribadi. Sebagaimana dituturkan oleh beberapa orang guru di Sekolah Dasar 92 tersebut.
Hal lainnya, ketika ada pihak masyarakat yang mau menyumbangkan peralatan Drum Band untuk anak didik di sekolah tersebut, pihak sekolah memilih untuk menolaknya dengan alasan takut dikaitkan dengan kepentingan politik. “ Ya, benar ada salah seorang tokoh masyarakat mau menyumbangkan Drum Band, namun ditolak karena kami takut ada unsur politik,“ujar sejumlah guru. ■ daus/war