MAJALENGKA, HR – Ratusan Hektar Sawah di perkirakan gagal panen akibat kemarau panjang di Kabupaten Majalengka. Bupati Majalengka DR H Karna Sobahi MMPd menyampaikan dampak kekeringan sawah diakibatkan sejumlah bendungan termasuk embung penampung air debit airnya berkurang akibat kemarau panjang.
Karna mengatakan kedepan harus ada solusi dalam mengurangi gagal panen akibat kemarau panjang melalui sumur pantek dan pompa air dengan mendatangkan ahli untuk mendeteksi sumber air di lahan sawah yang sumber airnya ada.
“Sementara, untuk pasokan air bersih masih tetap aman, walaupun di sejumlah tempat debit airnya sudah berkurang akibat kemarau panjang, Namun Pemkab Majalengka menjamin pasokan air bersih untuk Masyarakat tetap tersedia,” kata Bupati.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kab Majalengka Ir Iman Firmansyah MM di ruang kerjanya Selasa (16/) menambahkan, dalam mengatasi kekeringan bermuara pada air bagai mana langkah-langkah kedepan mengatasi gagal panen akibat kemarau panjang adalah permasalahan bersama.
Budi daya tanaman padi bisa memberikan tanamannya sesuai masa tanam, permasalahan air kedepan akan dicari solusi melalui sumur pantek dan pompa air dengan mengatur lokasi saluran air dengan efek dan manfaatnya bagi petani.
“Airnya dilihat dulu sumber airnya. Kami berkewajiban membuat sumur pantek, pompa air di lokasi sawah yang ada efek manfaat mengurangi kekeringan,” katanya.
Menurut Iman, Ada sawah tanda hujan, ada sawah irigasi ada sawah setengah irigasi, artinya perlu penyuluhan kepada petani agar tahu siklus iklim pada masa tanam.
Sebutnya, contoh MT 1 tanam padi karena lahan hujan, di MT 2 jangan segan nanam palawija untuk takut kekawatiran mengantisipasi kurangnya curah hujan dan debit air, sedangkan MT 3 udah jelas harus palawija sebab di MT 3 sumber air dan curah hujan sangat minim.
“Lahan hujan MT 2 caranya Sungai Cilutung debit airnya bertambah dan harus melalui bendungan jati gede. Permasalahan kekeringan solusi duduk bersama Dinas dan petani harus duduk bersama jangan segan menanam palawija MT 2, kalau MT3 udah jelas Palawija Mencoba beri pemahan kepada petani jangan gengsi tanam palawija takut MT 2 ada siklus kekawatiran,” ungkapnya.
Sedangkan solusi mengantisipasi gagal panen melalui AUTP (Asuransi Usaha Tanamam Padi) Penyuluh mantri mensosialisasikan tanaman pangangan melalui AUTP bila mana gagal panen dapat di ganti.
Iman menambahkan perlu kita ketahui bahwa ada tiga jenis sawah yaitu sawah tadah hujan, sawah irigasi dan sawah pompa. Artinya dalam mengatasi kekeringan sawah melalui sumur pantek dan pompa air dengan menghadirkan ahli, untuk mendeteksi sumber sumber air dengan membuat sumur pantek pada musim kemarau di bantu waskab yang kuat, karena satu sumur pantek mampu mengairi lima hektar sawah.
Dia menambahkan, berdasarkan laporan petugas di lapangan, dampak kekeringan 3642 hektar, dengan 3 kategori yang kekeringan yaitu kekeringan ringan 1363 hektar diusahakan diselamatkan, kekeringan sedang 851 hektar, proses berharap dan kekeringan berat 825, dan yang gagal total panen dampak kekeringan 606 hektar.
“Kita sudah mengajukan klaim asuransi ke jasindo seluas 485,65 hektar dengan nilai 2.883.900 dengan rincian 36 ribu/ hektar setiap musim tanam,” ungkapnya. lintong