BOGOR, HR – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor akan direncanakan pertengahan Desember 2020 untuk periode 2021-2027.
Salah satu calon kades Bojong Kulur yang akan bertarung atau merebut kursi kepala desa tersebut yaitu Muksin Hasan atau MH.
Segala yang berhubungan dengan pilkades itu, khususnya visi dan misi yang disampaikan oleh Muksin Hasan kepada Harapan Rakyat (HR) yakni warga yang tangguh dan mandiri dan mewujudkan desa surga.
Desa Surga, kata MH, kelahiran Bogor, 7 April 1969 itu adalah sebagai dalam mengusung pilkades Bojong Kulur 2020 adalah merupakan akronim dari “Semua Untuk Warga”.
Hal itu, jelas MH yang mana seperti diketahui UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa telah membuat klasifikasi atau peringkat desa yang diukur berdasarkan indeks desa membangun (IDM).

“Penilaian dilakukan setidaknya dari tiga parameter ketahanan sosial, ketahanan ekonomi dan ketahanan ekologi atau lingkungan,” ujar mantan tiga kali periode sebagai kepala dusun di Bojong Kulur.
Ditambahkan MH, klasifikasi tersebut meliputi desa sangat tertinggal (pratama), desa tertinggal (pra-madya), desa berkembang (madya), desa maju (pra-sembada) dan desa mandiri (sembada).
Namun, kata MH, setelah mencapai desa mandiri dan sesuai dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) mencanangkan agar setiap desa mandiri dapat meningkatkan kinerjanya untuk menjadi desa surga.
“Di desa surga, semua konsep dasar kebijakan pembangunan dilaksanakan semata-mata untuk warga. Terkait itu, Kementerian Desa tidak lagi sekadar menargetkan bagaimana memperbanyak desa mandiri, tetapi memiliki dan mewujudkan desa-desa surga.
Kriteria utama desa surga,” ujar mantan ketua RW 06 selama dua periode itu, mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dan juga memberikan kenyamanan, kesejukan, keamanan dan ketentraman sehingga masyarakat betah untuk tetap tinggal di desa.

Lebih lanjut MH, desa surga juga dipahami sebagai ruang hidup yang menempatkan warga sebagai subjek untuk berpartisipasi dalam pembangunan, merasakan hasil pembangunan dan nyaman dalam kehidupan sehari hari.
Sehingga untuk mewujudkan desa surga, sudah pasti diperlukan sejumlah instrumen diantaranya, pemenuhan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, pembangunan infrastruktur, pengembangan ekonomi yang mandiri dan pemanfaatan sumber daya alam.
“Instrumen lain, berupaya modal sosial dan partisipasi masyarakat, ketertiban, mitigasi bencana (serangkaian upaya untuk mengurangi resiko) dan mitigasi konflik,” ujar yang memiliki tiga anak ini.
Hal lainnya, selain mewujud Desa Surga sebagai visi dan juga berbagai misi sebagai program kerja diantara menghidupkan dan memperkuat kembali solidaritas sosial (swadaya, gotong royong, tolong menolong) diantara warga.
“Kemudian, meningkatkan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan khususnya bagi warga yang tidak mampu dan serta merawat dan memperkuat kerukunan warga tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antara golongan (SARA) dan lainnya,” ujar suami Nenti binti H. Masan dalam perbincangannya dengan HR. pen