Bupati Sampaikan Nota Penjelasan DPRD 3 Raperda Pada Rapat Paripurna

SUKABUMI, HR – Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami menyampaikan Nota Penjelasan DPRD atas : 1) Raperda tentang Pengetahuan Tradisional dalam Penetapan Kawasan Perlindungan Mata Air; 2) Raperda tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi; 3) Raperda tentang Jasa Lingkungan pada Rapat Paripurna DPRD Kab. Sukabumi, bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD, Palabuhanratu, Selasa (14/1/25).
Dalam sambutannya, Bupati mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada DPRD atas inisiasi Raperda tentang jasa lingkungan hidup.

“Kami berharap Raperda tentang jasa lingkungan hidup ini menjadi payung hukum dan menjadi dasar bagi Pemkab Sukabumi dalam mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang berwawasan lingkungan hidup melalui potensi pemanfaatan jasa lingkungan hidup secara berkelanjutan dengan tetap memperhatikan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya,” ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan Bupati, mengenai Raperda tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi, Bupati menjelaskan investasi merupakan salah satu indikator penting yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Dalam rangka mendorong laju pertumbuhan ekonomi di wilayah Kab. Sukabumi maka perlu segera menetapkan regulasi yang mengatur pelaksanaan pemberian insentif dan kemudahan investasi melalui peraturan daerah sebagaimana diperintahkan undang-undang,” jelasnya.

Selanjutnya, berkenaan Raperda perlindungan hak masyarakat hukum adat khususnya perlindungan hak ulayat atas sumber air, Bupati menyampaikan Bahwa Pemkab Sukabumi sudah memiliki peraturan daerah Kab. Sukabumi nomor 7 tahun 2024 tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat, namun demikian Pemkab Sukabumi menyambut baik atas inisiasi raperda tentang pengetahuan tradisional dalam penetapan kawasan perlindungan mata air.
“Kami mengharapkan bahwa materi dalam rancangan peraturan daerah tersebut tidak menjadi tumpang tindih dengan Perda nomor 7 tahun 2024 tentang pengakuan dan pelindungan masyarakat hukum adat dan dalam penetapan kawasan perlindungan mata air hendaknya memperhatikan kewenangan pemerintah daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” pungkasnya. ida

Thumbnail

Respons Cepat Polri, Kebakaran di Puncak Jaya Diduga Unsur Kesengajaan

Kepolisian Resor (Polres) Puncak Jaya bersama Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 bergerak cepat dalam merespons peristiwa kebakaran Artikel Respons Cepat...

OK Jakarta
Thumbnail

Bongkar Jaringan Narkoba Fredy Pratama, Brigjen Mukti Juharsa Naik Bintang Dua

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali melakukan mutasi besar-besaran terhadap perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen). Artikel Bongkar Jaringan...

OK Jakarta
Thumbnail

Ketua Fwji Indonesia Jakarta Barat H. Wawan, Buka Bersama dengan Anak Yatim

Ketua Fwji Indonesia Jakarta Barat H. Wawan, Buka Bersama dengan Anak Yatim Artikel Ketua Fwji Indonesia Jakarta Barat H. Wawan,...

OK Jakarta

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *