PAGARALAM, HR – Lagi-lagi masalah klasik muncul dan terulang lagi keluhan masyarakat yang tersebar di lima kecamatan Kota Pagaralam terkait susah payahnya mendapatkan gas melon langka di pasaran, sehingga masyarakat berdesakan meyerbu pangkalan gas melon untuk mendapatkan gas tersebut untuk kebutuhan masak sehari-hari.
Wagiyem (52) salah satu ibu rumah tangga terkategori miskin yang kini mencari alternatif terpaksa kembali memasak menggunakan kayu bakar sejak terjadi kelangkaan gas subsidi 3 kilogram beberapa pekan ini.
Kepada wartawan Wagiyem mengatakan, dirinya terpaksa menggunakan kayu bakar yang ia ambil dari agar dapat terus memasak untuk kebutuhan kelangsungan kehidupan sehari-hari.
“Sudah keliling warung ke warung tapi cari gas melon tapi kosong jadi terpaksa masak pakai kayu bakar,” kata Wagiyem.
Pantuan wartawan di lapangan, kelangkaan gas subsidi gas 3 kilogram di kota Pagaralam sudah terjadi sejak 2 minggu terakhir dimana gas melon yang biasanya tersedia di warung-warung kini menghilang dan tidak bisa didapatkan lagi alias menghilang dari peredaran. Hal itu terlihat dari antrian warga di beberapa pangkalan dan agen untuk mendapatkan gas melon tersebut.
Seperti yang terjadi pagi ini, Kamis, tampak antrian para pelanggan gas 3 kilogram terjadi di salah satu pangkalan gas di Talang Kelapa Kelurahan Tumbak, ulas pulahan orang berebut untuk mendapatkan gas 3 kilo yang baru saja sampai. Mereka sudah menunggu dari tadi malam dan baru pagi ini gas yang ditunggu sampai.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian kota Pagaralam, Dawam kepada wartawan, mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat melakukan operasi pasar untuk mengatasi persoalan ini sekaligus melakukan penyelidikan akar persoalan kelangkaan ini bersama pihak penegak hukum.
Karena hal ini selalu saja terjadi berulang-ulang. “Besok kami akan melakukan operasi pasar dan bersama pihak Polres Kota Pagaralam akan melakukan penyelidikan penyebab kelangkaan gas ini dimana berdasarkan koordinasi kami dengan 4 agen, bahwa mereka tidak ada persoalan mengenai suplai gas, namun nyatanya kelangkaan tetap terjadi,” katanya kepada wartawan. jauhari gunawan