JAKARTA, HR – Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara pekan depan bakal kedatangan kapal raksasa berukuran 10.000 TEUs. Ini merupakan kapal terbesar pertama yang akan sandar di Indonesia setelah minggu lalu kapal kargo raksasa dengan kapasitas 8.500 TEUs, Compagnie Maritime d’Affretement-Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) tiba di Tanjung Priok.
Sayangnya sampai saat ini, satu-satunya pelabuhan yang bisa disandari kapal raksasa hanya Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. “Baru (Tanjung) Priok saja, karena transhipmentnya. Itu kan harus pemahamannya harus benar-benar konsolidasi logistiknya,” tutur Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Tonny Budiono saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (16/4/2017).
Tonny menambahkan, muatan kontainer dalam kapal raksasa juga harus dimaksimalkan, sehingga bisa menekan biaya angkut dari negara asal. Oleh sebab itu, manajemen dan daya tampung pelabuhan juga perlu ditingkatkan agar bisa disandari kapal raksasa.
“Karena kalau kapal besar muatannya sedikit kan rugi, enggak imbang,” tutur Tonny.
Bisa bersandarnya kapal raksasa di Pelabuhan Tanjung Priok tidak terlepas dari pengembangan pelabuhan yang sudah dilakukan. Pasalnya, untuk bisa disinggahi kapal raksasa, berbagai infrastruktur pelabuhan harus dilengkapi, mulai dari panjang dan kedalaman dermaga, hingga infrastruktur bongkar muat lainnya.
“Pertama mungkin promosi kita kurang, itu juga infrastrukturnya belum memenuhi syarat, itu kan harus tergantung panjang dermaga dan kedalaman dermaga, sekarang sudah siap,” tutur Tonny. krisman
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});