SUKABUMI, HR – Perwakilan HK2 Guru dan Tenaga Teknis yang berasal dari Kota Cilegon, Kab.Ciamis, Kab.Bandung dan Kota Bekasi menemui Dr. Dudung Nurullah Koswara, untuk beraudiensi terkait nasib status mereka, Minggu (04/09/2022).
Kedatangan mereka menemui Dr.Dudung untuk menyampaikan perasaan dan aspirasi sekitar 114.000 an HK2 dan Tenaga Teknis yang belum PNS.
Dalam pernyataannya yang disampaikan oleh Karno perwakilan dari Kota Cilegon, mengaku kecewa dengan PB PGRI, karena selain tidak mengakomodir aspirasi yang disampaikan, mereka juga diusir dari rumah PGRI.
“Tadinya kami berharap PGRI mampu mengakomodir aspirasi dan memperjuangkan nasib kami, untuk menjadi PNS,” ucap Karno.
Menurut pria yang sudah 27 Tahun mengabdi sebagai Guru Honorer, para HK2 akan terus berjuang menagih janji pemerintah yang belum dituntaskan untuk menjadikan mereka sebagai PNS, agar memperoleh kehidupan yang layak sesuai PP 48 Tahun 2005.
Diakui Karno, pihaknya memilih Dr.DNK untuk menyampaikan aspirasi, pasca kehilangan Dr.Sulistyo yang identik dengan pejuang Guru Honorer, karena menganggap aktivis PGRI dan mantan Ketua PB PGRI ini sebagai simbol keberpihakan kepada para Guru Honorer.
Dr. DNK dianggap bisa menjadi bagian dari usaha memperjuangkan status CPNS mereka.
Sementara Dr. DNK mengaku terharu dengan semangat para HK2 dan Tenaga Teknis dalam memperjuangkan nasibnya. “Saya sangat terharu dengan semangat mereka yang datang jauh – jauh dari 4 (empat) Ko/Kab di 2 (dua) provinsi, Saya akan jadikan bahan perjuangan derita dan harapan mereka, pemerintah berutang pada mereka, harus dibayar,” tegasnya
DNK menyebut, sebaiknya pemerintah membuka jalur CPNS Honoris Causa, yakni jalur CPNS kehormatan khusus. “Para HK2 ini berharap pemerintah punya kebijakan yang afirmatif agar mereka bisa menjadi CPNS,” ujarnya.
Diakhir pertemuan, perwakilan HK2 dan Tenaga Teknis ini mendapatkan cinderamata berupa buku karya Dr. DNK yang berjudul “Mengawal Martabat Guru Honorer”. ida