Ada SMA ‘Siluman’ di Bunguran Selatan

Kadisdik provinsi kepri, Yatim Mustofa
NATUNA, HR – Berdasarkan data yang dihimpun HR, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengalokasikan anggaran untuk program pendidikan menengah.
Salah satu kegiatannya yakni, pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di SMA Negeri 2 Bunguran Selatan Kabupaten Natuna senilai Rp800 juta. Namun, SMA Negeri 2 dipertanyakan keberadaannya, diduga kegiatan tersebut fiktif.
Semilir angin mengantarkan perjalanan dari Ranai Ibukota Kabupaten Natuna menuju Desa Cemaga, terik matahari tak terlalu menyengat ketika HR bersama seorang wartawan dari media lokal, 8 juli lalu, tiba di kantor kecamatan bunguran selatan.
Terlihat sang camat sedang mengobrol santai dengan dua orang staf di halaman kantornya. “Darimana mas, Ada yang bisa saya bantu,” kata Saidir sambil menyalami dua wartawan yang menemuinya.
Setelah HR menyampaikan maksud kedatangannya untuk menelusuri keberadaan pembangunan 3 ruang kelas baru (RKB) di SMA Negeri 2 Bunguran Selatan, terlihat wajah Saidir bingung dan balik bertanya. “SMA 2 dimana tuh, disini hanya ada SMA 1 saja setahu saya, Atau mungkin ada pembangunan baru tapi saya gatau.” ungkapnya kebingungan.
Saidir mengarahkan agar HR menemui UPTD pendidikan bunguran selatan, pasalnya, selama ini pembangunan terkait pendidikan tidak pernah diinformasikan ke kecamatan. Tak jauh dari kantor kecamatan bunguran selatan, HR tiba di kantor UPTD pendidikan. namun, hanya seorang staf yang berada di tempat, sedangkan kepala UPTD sedang keluar.
Seperi halnya Camat Bunguran Selatan, usai HR menanyakan keberadaan sma 2, staf itu juga tidak mengetahui keberadaan sekolah tersebut. “SMA 2 disini (Bunguran Selatan) gak ada, mungkin pembangunan RKB-nya di SMA 1,” katanya sambil mencoba menghubungi Solihin, Tata Usaha SMA Negeri 1 Bunguran Selatan.
Dari keterangan Solihin, diketahui pada tahun anggaran 2014 di SMA 1 Bunguran Selatan tidak terdapat pembangunan RKB, baik itu dibiayai oleh APBD Provinsi Kepri maupun APBD Kabupaten Natuna.
Namun, pada tahun 2013 lalu, Melalui APBN dibangun 2 ruangan kelas yakni laboraturium fisika dan perpustakaan sekolah. Sedangkan APBD kabupaten natuna membangun 1 ruang laboraturium biologi.
Blusukan di Desa Cemaga, HR tak menemukan keberadaan SMA negeri “siluman” alias SMA 2 Bunguran Selatan. Masih penasaran, HR bersama rekannya mendatangi kantor kepala Desa Cemaga. Jawaban serupa dengan sebelumnya kembali didapatkan HR dari Edi, Kaur Pembangunan Desa Cemaga.
“Disini tak ada SMA 2, dari dulu Cuma ada SMA 1. Kalau gedungnya saja tidak ada, bagaimana bisa membangun ruang kelas baru,” ujar Edi.
Mendapati keberadaan SMA 2 Bunguran Selatan dan kegiatan pembangunan RKB disekolah itu hanyalah fiktif, HR bergegas menuju kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna. beruntung di saat itu Kepala Dinas Pendidikan, Agus Supardi sedang berada di kantornya.
Setelah menjelaskan hasil penelusuran HR, Agus mengaku SMA 2 Bunguran Selatan memang tidak ada, alih-alih pembangunan 3 RKB dari APBD Provinsi Kepri tahun 2014. Menurutnya, kesalahan penulisan dalam penyusunan APBD bisa saja terjadi, namun dalam APBD perubahan kegiatan yang salah tersebut akan direvisi.
Pada 13 Juli, HR mencoba melakukan konfirmasi melalui SMS kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau,Yatim Mustofa. Namun, hingga berita ini diturunkan tidak ada jawaban darinya. ■ fian

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *