Abon Ikan Bandeng Produk Inovasi Desa Nisombalia

oleh -1.5K views
oleh

MAROS, HR – Kecamatan Marusu batas antara Kota Makassar – Kab Maros tepatnya di Desa Nisombalia, identik dengan wilayah perikanan empang, sehingga mayoritas warnya berprofesi sebagai peternak ikan, khususnya bandeng yang terkenal dengan kualitasnya.

Menggunakan bahan dasar ikan bandeng, masyarakat memanfaatkannya dengan menekuni usaha abon. Produksi abon ikan bandeng ini dimulai sejak belasan tahun silam, dan kini desa tersebut sangat unggul dalam peternakan bandeng dan abonnya.

“Geliat usaha produk abon ikan bandeng sudah mulai ada sejak 2008 dan terdaftar label produk halal sejak 2016-2019. Abon asal desa inipun sudah terekspos dan mulai dikoordinir,” terang Kepala Desa Nisombalia, Achmad.

Bagi sekitar 100 warga desa, ikan bandeng dimaknai sebagai sumber penghasilan keluarga. Karena mereka menggantungkan hidup sebagai penggarap empang ikan bandeng. Kini produk olahan ikan bandeng di daerah tersebut perlahan menjadi salah satu produk unggulan inovasi desa.

Achmad menambahkan, pemasaran abon ikan bandeng dilakukan melalui tengkulak.

“Tengkulak mengambil langsung abon ikan di Desa Nisombalia, kemudian dipasarkan hingga luar daerah. Kedepan, strategi pemasaran bakal diperkuat lagi,” imbuhnya.

Terkait bagaimana inovasi pemasaran, ACHMAD menerangkan rancangan pemasaran melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) masih sementara dalam proses. Agar lebih berkualitas, abon ikan bandeng kini fokus pada peningkatan kualitas dan membuat kemasan produk yang lebih menarik.

“Dipersiapkan untuk oleh-oleh khas Desa Nisombalia Maros, kan sudah banyak destinasi wisata yang sudah go internasional di Kabupaten Maros,” tutur Achmad.

Pembuatan abon ikan bandeng ini secara kasat mata terlihat cukup mudah. Namun butuh waktu yang cukup lama untuk proses produksinya, karena proses produksi masih tradisional.

Pertama, ikan bandeng yang sudah dipanen awalnya harus dibersihkan. Setelah bersih, kemudian dikeluarkan isi dalamnya dan dipisah dari bagi yang tidak diperlukan secara teliti seperti tulang dan kepala ikan, lalu dibersihkan lagi.

Setelah proses itu semua, maka daging ikan bandeng dikukus sampai waktu yang ditentukan, lalu diolah dicampur berbagai macam bumbu hingga dikemas dalam kemasan ber label.

A. Pallawa Gau SH selaku Camat Marusu menjelaskan bahwa dalam berinovasi di desa Nisombalia merupakan bagian dari Kegiatan program desa, yang hadir sebagai upaya mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa, dengan memberikan rujukan inovasi pembangunan desa serta merevitalisasi peran pendamping, dalam pengembangan potensi ekonomi lokal, kewirausahaan, pengembangan sumber daya manusia serta infrastruktur desa.

A. Pallawa Gau berharap agar seluruh desa bisa menampilkan inovasinya agar bisa diikutkan di ajang bursa inovasi desa nantinya. hamzan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *