SMP Negeri 1 Kota Bengkulu Ciptakan Inovasi Peta Buta

BENGKULU, HR – Seperti diketahui lokasi SMP Negeri 1 Kota Bengkulu berada di pusat kota yang ramai dan padat penduduk. Kondisi demikian tentu menuntut sebuah inovasi dari pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan nyaman.

Menyikapi hal itu, SMPN 1 Kota Bengkulu kemudian melakukan sebuah inovasi yang diberi nama Peta Buta (Pemanfaatan Tanah dan Budidaya Tanaman). Dalam inovasi Peta Buta tersebut para siswa siswi SMPN 1 Kota Bengkulu melakukan konsep urban Farming yakni menyulap lahan tidur yang ada disekitar sekolah menjadi lahan yang dapat menghasilkan manfaat yang luar biasa bagi warga sekolah khususnya dan masyarakat sekitar.

Urban Farming di SMPN 1 Kota Bengkulu menggunakan metode budi daya tanaman Aquaponik yang menggunakan cara konvensional yakni memakai botol air bekas berukuran 1.5 liter dan 220 Ml sebagai alat atau wadah pengganti paralon yang berfungsi untuk sirkulasi air tanaman Aquaponik. Selain itu, mereka juga menggunakan spanduk dan ember bekas sebagai media atau wadah untuk budi daya ikan.

Alat-alat tersebut digunakan karena mudah ditemukan dan dapat mengurangi limbah plastik yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Kepala sekolah SMPN 1 Kota Bengkulu Mukhtarimin mengatakan inovasi peta buta ini melibatkan proses pembelajaran di dalamnya antara lain proses kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dan pembelajaran IPA.

Proses pembelajaran salam P5 melibatkan siswa mulai dari persiapan alat dan bahan sampai dengan proses menanam tanaman dan membudidayakan ikan di dalam kolam dari spanduk bekas. Sedangkan proses pembelajaran IPA jelas terlihat dalam proses siswa berinovasi mengenai alat dan bahan, bentuk sirkulasi air, penanaman hingga proses budi daya tanaman serta ikan.

“Inovasi peta buta yang dilakukan di SMPN 1 Kota Bengkulu bukan hanya sekadar aktivitas bercocok tanam, tetapi juga bagian dari pendidikan berbasis Lin, Bugkungan yang mengajarkan siswa tentang keberlanjutan, ketahanan pangan, dan tanggung jawab sosial ,” ujar Mukhtarimin Kepsek SMPN 1 Kota Bengkulu.

Selain bermanfaat bagi para siswa, budidaya tanaman Aquaponik juga sangat berguna bagi para guru antara lain dapat menjadi alat bantu mengajar yang menarik dan interaktif untuk mata pelajaran pertanian, biologi, dan lingkungan. Selain itu, guru juga dapat melatih siswa dalam hal budidaya tanaman, pemeliharaan, dan pengelolaan lingkungan serta membuka peluang bagi guru untuk menciptakan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif. rls/ependi silalahi

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *