BENGKULU, HR – Diduga beberapa proyek pekerjaan yang akan dilaksanakan tahun anggaran 2025. Konsultan mengikuti seleksi pengawasan tender jalan Provinsi Bengkulu sudah tau pemenang sebelum diumumkan hasil evaluasi teknis dan biaya. Pemenangnya penawar tertinggi kurang dari 4% dari HPS. “Hasil evaluasi teknis direkayasa sedemikian rupa agar calon pemenang yang sudah diarahkan selalu lebih tinggi dari pesaingnya dengan selisih nilai teknis 5 poin lebih”, ungkap sumber yang belum bersedia disebut jati dirinya.
Dijelaskan nara sumber tadi mengatakan, pada hal pesaingnya belum tentu secara teknis nilainya lebih rendah dari calon pemenang yang sudah diarahkan, karena selisih nilai teknis calon pemenang yang sudah diarahkan dibuat selisih lebih tinggi 5 sampai dengan 7 poin dari pesaing walaupun pesaingnya menawar 80% dari HPS, nilai gabungan teknis dan biaya pesaingnya pasti kalah.
“Modus permainan pemenang yang sudah diatur, terlihat dari peserta yang lulus kualifikasi berkisar 7 peserta”, tambahnya
Sementara yang masuk penawaran hanya satu paling banyak tiga perusahaan, sehingga prinsif persaingan sehat tidak terjadi. Hingga diduga awal dari korupsi dan kerugian negara terlihat.
Dari data yang diperoleh peserta yang selalu mengikuti tender di paket pengawasan jalan Provinsi pemenangnya selalu penawar biaya tertinggi diantaranya, PT CIVARLIGMA ENGINEERING, PT. WIYATA KARYA CONSULTAN, PT ASDIPATI BIRO INSIJUR DAN ARSITEK, PT. DINAMIKA CONSULTAN, PT. GADING PERUNACITRA, PT . DINAMIKA CONSULTANT dan PT UTAKA ESSA KONSULTAN, sementara pesaingnya yg selalu di posisi pemenang ke 2 PT. CINDELARAS KARSA PADUTANA dengan penawaran terendah dan PT. PLANTIKA SAINS ENGINEERINH dengan nilai penawaran lebih rendah selalu mendapatkan nilai teknis lebih rendah 5 poin atau lebih dibanding calon pemenang yang sudah diarahkan.
Sementara itu penawaran terendah yang harusnya menguntungkan negara dan nilai teknisnya diduga direkayasa sedemikian rupa. Sehingga dengan selisih 5 poin atau lebih dari penawar biaya tertinggi maka dipastikan nilai gabungan teknis dan biaya sudah pasti kalah. Diharapkan untuk paket-paket yang masih dalam proses tender semoga POKJA Pemilihan UKPBJ Provinsi Bengkulu. Agar melakukan evaluasi teknis dan biaya secara adil, transparan, akuntabel dan netral. Tidak berpihak pada salah satu peserta dan melakukan proses tender sesuai prinsip PERPRES 12 tahun 2021 perubahan dari PERPRES 16 tahun 2018. Salah satu bukti adanya dugaan rekayasa evaluasi terbukti dari sanggahan salah satu peserta dengan alasan adanya kesalahan dalam evaluasi diterima Pokja pemilihan. Tetapi hasil evaluasi ulang tidak sesuai seperti yang diharapkan. Ikuti edisi berikutnya. ependi silalahi