NATUNA, HR – Kapal atau Ferry Cepat milik Pemda Natuna yang dibangun di galangan PT Palindo Marine, Batam dinyatakan rampung dan siap beroperasi.
Suasana Peluncuran Ferry Cepat Pemda Natuna
MV Indra Perkasa.
|
Armada laut terbaru milik Pemda Natuna ini rencananya akan dipergunakan untuk transportasi kedinasan kepala daerah dalam menyambangi kecamatan dan pulau-pulau di Kabupaten Natuna.
Kapal berbahan alumunium ini memiliki nama lambung MV Indra Perkasa 159, dan dihiasi nama branding pariwisata Natuna.
Ferry cepat tersebut dianggarkan melalui APBD Natuna tahun 2017 dengan nilai kontrak Rp 26,88 Milyar. Pembuatan MVIndra Perkasa mulai dilaksanakan pada 19 Mei 2017 lalu, dengan spesifikasi dimensi kapal, panjang 31 meter, lebar 5,8 meter, tinggi 2,55 meter, sarat air 1meter, tangki bahan bakar 6.000 liter, tangki air tawar 1.000 liter, kapasitas penumpang 48 orang tambah 8 ABK, mesin penggerak gunakan Marine Engine 2×1400 HP, dan kecepatan 28 knot.
Peluncuran perdana ferry cepat tersebut dilaksanakan di galangan kapal PT.Palindo Marine Tanjung Uncang Batam, Sabtu (9/7). Dalam rilis yang diterbitkan oleh Humas Sekretariat Daerah Pemda Natuna, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengucapkan rasa syukur yang mendalam atas selesainya pengerjaan kapal fery pemda ini, yang telah dimulai dengan peletakan lunasnya pada tanggal 17 Mei lalu.
Melalui akun facebook pribadi “Hamid Rizal”, Bupati Natuna menulis beberapa kalimat yang berisi ucapan rasa syukur atas rampungnya kapal cepat milik Pemda Natuna.
“Bismillahirahmanirohim, semoga Allah SWT meridhoi dan melimpahkan karunia dan perlindungan keselamatan atas turun pertama kalinya Kapal Pemda Natuna yang baru, pada tanggal 09/09/2017, MV. Indra Perkasa, Kapal dengan panjang 31 meter dan lebar 6 meter ini dibuat di Galangan Kapal PT. Palindo Marine, Tanjung Uncang, Batam. Semoga kelak bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Natuna,” tulis Hamid Rizal di Facebook, disertai video pendek penurunan kapal dari darat ke laut.
Hadir pada acara peluncuran tersebut Ny Nurhayati Hamid Rizal, Kapolres Natuna, tim TP4D, Kadis Perhubungan , Kabag Humas dan protokol, Kabag Umum, Kabid perhubungan laut berserta, staf, konsultan pengawas dan direktur PT.Palindo Marine beserta staf.
Rencananya 15 September 2017 ini, kapal berbahan alumunium itu akan sampai menuju Natuna dari Batam. Menanggapi peluncuran Ferry MV Indra Perkasa, masyarakat Natuna pun ramai memperbincangkannya, khususnya pada grup facebook berita Natuna. Ada pro dan kontra pun menghiasi komentar masyarakat yang berada di group tersebut.
Bagi yang pro dengan pemerintah, mereka menilai dengan hadirnya ferry tersebut dapat membantu pemerintah dalam melayani masyarakat terutama masyarakat yang berada di pulau-pulau jauh dari rentang kendali.
Sementara itu, masyarakat yang kontra menilai, pengadaan ferry dengan harga fantastis tersebut, hanya memboroskan anggaran daerah. Pasalnya, biaya perawatan ferry tersebut pasti juga akan membebani keuangan daerah, apalagi masyarakat Natuna saat ini belum mendapatkan transportasi laut antar pulau yang layak.
Pernyataan kontra masyarakat juga diperkuat jika melihat keadaan ferry pemda MV Natuna Bahari 2 yang nasibnya sungguh ironis. Terparkir di perairan Pelabuhan Penagih, si “buruk rupa” MV. Natuna Bahari 2, kondisinya semakin memprihatinkan termakan usia. Cat kapal yang semula putih bersih, kini menjadi buruk rupa karena diselimuti lumut dan karat.
Posisi kapal juga sudah miring dan kandas karena ada kebocoran pada lambung kapal. Saset Pemerintah Kabupaten Natuna tersebut sudah lama dibiarkan tidak dirawat. Kondisi fisik kapal yang semakin rapuh dimakan usia akan mempengaruhi nilai jual.
Sebenarnya Pemerintah Natuna sudah mencoba untuk melelang kapal tersebut, namun, hingga kini belum ada yang meminatinya.
Lalu, jika kemudian hari pemda tidak memiliki daya lagi untuk membiayai perawatan si “indra perkasa”. Lantas apakah kemudian ferry dengan harga fantastis tersebut akan menemani MV Natuna Bahari 2 menjadi ikon terbengkalai aset pemda ? fian
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});