DENPASAR, HR — Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Denpasar bergerak cepat menyediakan bantuan kebutuhan dasar bagi tiga korban longsor yang terjadi di wilayah Ubung, Denpasar Utara pada Senin pagi (20/1). Timbunan tanah longsor yang menimpa bangunan kos-kosan itu mengakibatkan 5 orang tewas dan 3 orang yang selamat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, saat meninjau 3 korban yang selamat dari longsor, mengungkapkan rasa prihatin dan duka cita atas musibah tanah longsor yang terjadi di wilayah Desa Ubung ini. Musibah ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Denpasar, utamanya dalam mewujudkan optimalisasi penanganan pasca musibah serta menjamin adanya tempat tinggal sementara bagi korban selamat.
“Kami sudah kordinasikan bersama instansi terkait baik itu Damkar, BPBD, PUPR, Dishub, Sat Pol PP dan Dinas Sosial untuk bersama membantu penanganan musibah ini, selain pencarian, penanganan juga fokus untuk menjamin tempat tinggal sementara, dan memastikan pemenuhan kebutuhan makan dan minum serta sarana penunjang lainya,” ujarnya.
Alit juga menugaskan Perbekel Desa Ubung Kaja untuk menyisir dan mendata masyarakat yang tinggal disekitar lokasi tananah longsor untuk segera di evakuasi. Hal ini guna mengantisipasi adanya potensi tanah longsor susulan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty menambahkan penanganan intensif terus dilakukan selama 7 hari ke depan. Pihaknya telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, selimut, pakaian, dan kebutuhan harian lainnya. Selain itu, tim dari Dinsos juga mendampingi para korban untuk memastikan kondisi psikologis mereka tetap stabil pasca-bencana.
Sementara ini, para korban ditempatkan di wantilan terdekat untuk menghindari dampak hujan yang masih berlangsung. Namun, pemerintah berupaya mencarikan rumah kos sementara agar korban dapat merasa lebih tenang.
“Besok setelah dapat tempat dicek kesehatannya lagi, (dicek) traumanya, makanan juga sehari 3 kali, kontrol terus 7 hari,”
Lebih lanjut, Laxmy mengatakan pemulangan para korban ke daerah asal dinilai sebagai langkah terbaik untuk membantu mereka memulai kembali kehidupan pasca-bencana. Hal itu dinilai sebagai langkah terbaik agar mereka dapat pulih dan merasa tenang.
“Sebaiknya dipulangkan biar kembali ke keluarganya, kan identitasnya sudah gak ada, harus diurus di daerah sana, kalau disini gimana mau urus identitas, harus dipulangkan biar tenang dulu, kan kalau disuruh cari kerja belum siap (karena) trauma,”
Sedangkan untuk 5 korban yang meninggal dunia, jenazahnya akan dipulangkan menggunakan ambulans dari Kementerian Sosial, mengingat mereka adalah buruh proyek yang memiliki keterbatasan finansial. dyra