DPRD Babel Minta Dilakukan Audit Menyeluruh Soal Polemik Dugaan Fraud di RSBT Sungailiat

DPRD Babel Minta Dilakukan Audit Menyeluruh Soal Polemik Dugaan Fraud di RSBT Sungailiat.

PANGKALPINANG, HR  – Polemik dugaan terjadinya Fraud atau kecurangan di RSBT Sungailiat, mendapatkan sorotan khusus dari Komis 4 DPRD Provinsi Bangka Belitung.

Hal ini dibeberkan anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung, Aksan Visyawan yang bahkan pihaknya sudah menggelar rapat dengar pendapat beberapa waktu yang lalu.

“Jadi masalahnya berlanjut awalnya fraud, sehingga BPJS tidak memperpanjang kontrak dengan RSBT. Setelah tidak diperpanjang otomatis collapse, karena tidak bisa lepas dari BPJS,” ujar Aksan Visyawan saat dikonfirmasi media, Jum’at (12/1/2024).

Dari hasil rdp atau informasi yang diterimanya, Aksan mengatakan adanya dugaan manipulasi data pengobatan pasien di RSBT Sungailiat.

“Kalau saya menyikapi kasus fraud atau penipuan ini secara korporasi artinya bukan pribadi, karena misal mengobati Rp 200 ribu tapi malah di klaim Rp 2 juta dan ini terus berlanjut,” ucapnya.

Selain itu pihaknya juga menyayangkan langkah dari management RSBT Sungailiat yang melakukan, sejumlah pemutusan hubungan kerja terhadap beberapa pegawainya.

“Terjadi pengurangan karyawan, atau dimutasi ke beberapa daerah. Kami juga menyoroti tindakan RSBT yang memecat tenaga kontrak atau tidak memperpanjang masa kerjanya, karena ini berdampak sosial, orang butuh makan dan ini yang kita hindarkan,” tuturnya.

Lebih lanjut melalui rdp yang telah dilakukan, DPRD Provinsi Bangka Belitung pun telah memberikan rambu atau peringatan kepada pihak dari manajemen RSBT Sungailiat.

“Kalau RSBT Sungailiat bertanggungjawab kita minta ada perjanjian di atas materai, lalu juga pelajaran jangan sampai kecurangan ini diulang kembali oleh rumah sakit swasta lainnya agar tidak melakukan hal yang sama,” tegasnya.

Sementara itu Aksan Visyawan meminta kepada aparat atau pihak yang berwenang, untuk melakukan sejumlah audit ke rumah sakit di Provinsi Bangka Belitung.

“Kita juga menyoroti, rumah sakit lain juga harus diaudit. Tentunya harus diusut sampai jelas, jangan sampai didiamkan dan berdosa kalau didiamkan karena ini berdampak luas,” ungkapnya.agus priadi

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *