SINTANG, HR – Polres Sintang gelar Focus Group Discusion (FGD) dalam rangka manajemen penanganan konflik secara Kolaboratif di wilayah Kabupaten Sintang Kalimantan Barat dan sekitarnya, Kamis (24/11) pagi.
Membahas hal-hal ini Polres Sintang menghadirkan sejumlah narasumber mulai dari Dansat Brimob Polda Kalbar Kombes Pol Mohammad Guntur, S.I.K., M.H., Kepala Kesbangpol Gusnidar S.Sos dan Rektor Universitas Kapuas Antonius, S.Hut., M.P.
Selain narasumber turut hadir juga instansi-instansi terkait, puluhan perwakilan organisasi masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat yang ada di Kabupaten Sintang.
Dalam sambutannya Kapolres Sintang menjelaskan focus group discussion tersebut diinisiasi oleh Polres Sintang untuk mengantisipasi potensi-potensi konflik kedepan terlebih dalam memasuki tahunnya pesta demokrasi.
“Adanya focus group discussion ini kita berusaha mengevaluasi berdasarkan aktifitas masyarakat yang telah berjalan kemudian menganalisa potensi kedepan serta sama-sama menyamakan persepsi terkait langkah-langkah yang efektif nantinya,” jelas Kapolres.
Hal senada juga disampaikan oleh Dansat Brimob Kombes Pol Mohammad Guntur bagaimana cara instansi-instansi ini baik TNI-Polri, Pemerintah Daerah bahkan para tokoh dilingkungan agar tidak berjalan sendiri-sendiri dalam penyelesaian konflik yang ada.
Kombes Pol Mohammad Guntur mengungkapkan sejumlah data yang ia terima sebagian besar konflik yang terjadi di Kabupaten Sintang berkaitan erat dengan sektor perkebunan.
“Dari data yang saya peroleh untuk Kalimantan Barat, ratusan konflik yang timbul pertahunnya itu mayoritas terdapat di sektor perkebunan jadi moment ini mari kita manfaatkan untuk mencari langkah-langkah yang efektif dalam penyelesaiannya,” pungkasnya.
“FGD yang diinisiasi oleh Polres Sintang ini merupakan langkah yang bagus, duduk bersama diskusikan permasalahan yang ada dan secara kolaboratif cari langkah paling efektif dalam mengantisipasi potensi konflik kedepannya,” tutup Guntur. tim