JAKARTA, HR – Beberapa kali ada upaya untuk memasukkan berbagai macam jenis narkotika dari luar negeri ke dalam Indonesia. Kejadian terbaru, petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan upaya penyelundupan 15 kilogram sabu melalui bandara utama Indonesia itu.
Menanggapi hal tersebut, pihak Bea Cukai menyatakan akan melakukan pengawasan yang lebih ketat dari biasanya terhadap setiap barang yang akan masuk ke Indonesia.
“Setiap harinya barang-barang yang masuk ke Indonesia itu banyak sekali. Kita akan mulai batasi barang-barang apa saja yang bisa masuk dan kita lakukan pengawasan secara bersamaan,” kata Kepala Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai Wilayah Jakarta Oza Olavia, Kamis (16/4/2015).
Oza menjelaskan, pihaknya akan melakukan analisis lebih ketat dan detail terhadap upaya penyelundupan narkotika melalui cara yang sulit dideteksi seperti yang dimasukkan ke dalam bungkus makanan kemasan.
Analisis itu akan dilakukan terhadap masing-masing barang atau diperiksa per bungkus makanan kemasan tersebut. Selain melakukan prosedur yang ketat, Oza menambahkan, pihak Bea Cukai juga telah bekerja sama dengan Bareskrim Polri, Kementerian Hukum dan HAM, serta
beberapa organisasi penggiat anti narkoba.
Kerja sama ini dilakukan dalam rangka mensinergikan pemberantasan narkotika, terutama terhadap narkotika yang dikirim dalam jumlah besar dari luar negeri ke dalam Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, gembong narkoba Freddy Budiman dan komplotannya diringkus Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri karena berperan memainkan peredaran narkotika skala internasional.
Mereka juga diketahui telah menyelundupkan puluhan ribu pil ekstasi dari Belanda dan Pakistan untuk kemudian diperbanyak menggunakan mesin produksi sendiri yang disimpan di salah satu bekas pabrik garmen di Jakarta Barat.
Di Bandara Soekarno-Hatta sendiri, petugas menemukan sejumlah bawaan tak berizin yang coba diselundupkan oleh penumpang. Tidak hanya narkotika, ternyata beberapa lainnya yang diamankan oleh petugas yaitu hewan endemik lokal dan alat bantu seksual. ■ krisman