LABURA, HR – Marsino (34), warga Tanjung Sari 1, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura ditemukan tewas dalam posisi telungkup di parit bekoan areal Perkebunan Afdeling 3 PTPN 3 Labuhan Aji, Desa Tanjung Pasir, Jumat (10/4) sekira pukul 21.00 WIB.
Ayah satu anak ini diketahui keluarganya tewas setelah dilakukan pencarian. “Biasanya paling lama pukul 5 sore dia sudah pulang ke rumah dari tempat mengarit rumput.
Namun, pada hari itu dia belum juga pulang, sehingga keluarga mencari almarhum,” kata Marli, ayah almarhum, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (11/4).
Marli menceritakan, Marsino berangkat dari rumah sekira pukul 12.00 WIB dengan tujuan mengarit rumput untuk ternak lembunya. Namun, sampai pukul 17.00 WIB Marsino belum pulang ke rumah, sehingga keluarga mencari Marsino dan menemukan sudah tewas dalam posisi telungkup.
Pihak keluarga tidak mencurigai kematian Marsino, sehingga mayatnya tidak dilakukan visum. Keluarga menduga Marsino tewas akibat penyakit ayan yang dideritanya selama ini.
“Kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya dan di sekitar lokasi dia ditemukan tidak ada yang mencurigakan, sehingga tidak dilakukan visum. Kami menduga dia meninggal karena penyakit ayan yang dideritanya. Pada sore hari sebelum dia ditemukan meninggal hujan turun kencang,” ucap Marli.
Mardi, Kepala Dusun Tanjung Sari 1, Desa Tanjung Pasir mengaku mengetahui Marsino tewas di areal Perkebunan PTPN 3 Labuhan Aji setelah diberitahu warga. “Malam itu, keluarga dan warga ramai-ramai mencari Marsino, karena belum pulang ke rumah. Kemudian warga mencari Marsino di sekitar areal perkebunan. Setelah dicari sekitar 4 jam, Marjono, adik Marsino, menemukan Marsino sudah tewas dalam posisi telungkup,” jelas Mardi.
Lanjut Mardi, saat ditemukan pada pukul 9 malam perut Marsino sudah membengkak dan dari mulut, hidung keluar darah. Masino ditemukan tewas di parit bekoan milik PTPN 3 Labuhan Aji, sekira 3 meter dari lokasi dia mengarit rumput. Tinggi air di dalam paret bekoan saat itu sekira 70 cm.
Sebagai aparat desa Mardi menyesalkan pihak PTPN 3 tidak ada yang datang saat pengebumian mayat Marsino. “Padahal pihak PTPN 3 sudah mengetahui ada warga yang meninggal di areal mereka, namun tak satu pun mereka datang mengucapkan belasungkawa,” sesal Mardi.
Mayat Marsino dikebumikan keluarga di pekuburan Muslim Tanjung Sari 1 Sabtu siang.
Kapolsek Kualuh Hulu AKP H Tampubolon melalui Kanit Reskrim Ipda JR Ginting ketika dikonfirmasi menyebutkan pihaknya mengetahui Marsino meninggal dari warga. ■ pukarsing