Proyek drainase yang diduga dikerjakan asal jadi |
PURWAKARTA, HR – Baru saja selesai dikerjakan, proyek saluran irigasi (drainase) pertanian di Desa Cigelam, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta, sudah terlihat mengalami retak-retak di bagian permukaann.
Kondisi ini berbeda dengan proyek yang dikerjakan di desa lainnya di Kabupaten Purwakarta.
Menurut Ojang Koswara selaku Ketua Kelompok Tani Gandasoli, Desa Cigelam, proyek saluran air irigàsi (drainese) pertanian sepanjang 242 meter ini memakan anggaran Rp40 juta bantuan dari Dinas Pertanian Purwakarta.
”Proyek ini memakai anggaran Rp40 juta dari dinas pertanian, dikerjkan selama 9 hari. Memang sengaja sebelah dikerjakan untuk sementara karena untuk mengantisipasi air yang sering masuk ke lahan persawahan di sini tanahnya labil,” ujar Ketua Poktan, saat dikonfirmssi, belum lama ini.
Terkait adanya proyek yang dikerjakan diduga asal-asalan ini, Ketua LSM Usep Robert meminta kepada pihak penegak hukum di Purwakarta segera menyelidiki proyek dainase pertanian di seluruh desa di Purwakarta, karena sudah terendus dikerjakan asal-asalan dengan ditemukanya retakan pada pondasi drainase.
”Kami minta penegak hukum segera mendata dan menyelidiki proyek drainase pertanian yang sudah dikerjakan. Namun, ditemukan adanya retakan pada proyek dranse, ini sangat memprihatinkan jangan sampai bantuan pemerintah ini diselewengkan,” tegas pentolan LSM di Purwakarta ini.
Namun, salah seorang Kabid berinisial SM dari Dinas Pertanian Purwakarta, menolak memberikan berapa proyek yang sudah dikerjakan di seluruh desa di Purwakarta tanpa alasan yang jelas.
“Buat apa data proyek drainase, media cukup dikasih uang roko saja. Ya, gak?” jawab SM pada wartawan dengan nada melecehkan profesi wartawan. ■ fuljo