JAKARTA, HR – Pembangunan Jogging Track Kota Bandar Baru (Komplek Kemayoran) Jakarta Pusat tidak menggunakan bedeng dan papan proyek. Padahal presentasi realisasi kegiatan sudah mencapai 70 persen.
![]() |
Jogging Track
Tanpa Papan Proyek |
Pembangunan yang menelan anggaran Rp 900 juta itu tetap dilaksanakan meskipun pemenang lelangnya diduga telah direkayasa Panitia Lelang.
Direktur Utama (Dirut) Pusat Pelayanan Komplek Kemayoran (PPKK) diduga juga terlibat dalam penetapan pemenang lelang yang dituding bermasalah karena memenangkan perusahaan yang tidak memenuhi kriteria yang diminta panitia lelang.
Selain itu, untuk mendapatkan informasi dilingkungan PPKK sangat berbelit-belit serta sulit. Sudah 3 kali pemberitaan diberitakan HR, namun untuk mendapatkan tanggapan sangat tertutup. Humas juga tidak berfungsi.
Surat konfirmasi HR yang sudah diterima PPKK seminggu yang lalu, sampai saat ini belum ada jawaban. “Maaf pak! suratnya baru didisposisi pak Dirut ke Direktur Keuangan, jadi belum ada jawaban,” ujar Wati petugas piket kepada HR, Kamis (15/10).
Sebelumnya diberitakan, Panitia Lelang Pengadaan Barang dan Jasa Sekretaris Negara (Setneg) dituding tidak profesional, karena memenangkan perusahaan yang tidak jelas surat dukungannya.
Sementara 8 perusahaan peserta lelang lainnya yang dilengkap dokumen persyaratan pendukung sesuai yang tertuang dalam RKS dikalahkan.
Ketua Panitia Lelang Seknek/Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) Aloius Putut Pitoyo ketika dikonfirmasi dikantor Setneg, Jumat (17/9/15) mengatakan, bahwa perusahaan yang dimenangkan panitia (PT Broni Berkarya Kian Sentosa) mendapat surat dukungan dari PT Internusa. Padahal, hasil investigasi HR, PT Broni Berkarya Kian Sentosa tidak pernah mengajukan permohonan surat dukungan kepada PT Internusa.
Jadi perusahaan yang dimenangkan panitia tidak termasuk yang mendapat dukungan dari PT Internusa sebagai perusahaan yang memroduksi conblok.
Panitia Lelang PPK Kemayoran telah memenangkan PT Broni Berkarya Kian Sentosa atas tender kegiatan pembangunan jogging track C7 Kemayoran tahun anggaran 2015 dengan penawaran Rp799.200.000 dari Pagu Anggaran Rp990.000.000. Sementara, penawaran terendah Rp743.611.000 (PT Riefna Karya) dan penawaran Rp755.000.000, (CV Parmanda Raya Bersama) digugurkan.
Panitia lelang menggugurkan penawaran PT.Riefna Karya dan CV.Parmanda Raya Bersama dengan penilayan bahwa kedua perusahaan itu tidak mendapat surat dukungan dari PT. Internusa dan PT Comblok Indonesia sebagai standart comblok yang diminta panitia lelang. Sebab PT Internusa dan PT Comblok Indonesia sudah mendapatkan ISO, sementara PT Riefna Karya dan CV Parmanda Raya Bersama yang mendapat surat dukungan PD Hollywood katanya belum memiliki ISO. Tetapi hasil investigasi HR, PD Hollywood sudah SNI.
Aloius Putut Pitoyo mengatakan jika benar bahwa surat dukungan PT Broni tidak sah maka pemenang lelang akan dibatalkan. Walaupun, sudah jelas-jelas ditemukan kesalahan, tetapi panitia tetap memenangkan perusahaan itu. Ada apa? thom