Reuni ke- 30 Smansa Gelar Work Shop “Memuliakan Profesi Guru”

oleh -8 Dilihat
oleh
DENPASAR, HR – Alumni 86 SMAN 1 Denpasar (Smansa) menggelar reuni ke-30 selama dua hari, Sabtu-Minggu (27-28/8). Menariknya, hari pertama reuni diisi dengan workshop “Memuliakan Profesi Guru” yang diikuti siswa dan guru di Aula Smansa.
Foto bersama alumni dengan Wako Denpasar
Agenda workshop menghadirkan pembicara Dr. Ir. I Ketut Suarnaya, MT., dengan materi pengembangan keprofesian berkelanjutan (guru pembelajar) itu. Yang lebih menarik lagi, temu alumni juga dihadiri Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra yang juga alumni Smansa 86.
Sementara puncak reuni dilaksanakan di kediaman Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Minggu (28/8/2016). “Tujuan kami mengadakan reuni adalah menyambung silaturahmi antara teman-teman angkatan 86 dan juga para guru di sekolah kami yang tercinta ini,” ujar Ketua Panitia Reuni Ke-30 Alumni Smansa 86, I.A. Selly Dharmawijaya Mantra.
Menurut Selly, silaturahmi yang baik secara otomatis akan menjalin komunikasi yang baik pula. Dengan demikian, para alumni Smansa khususnya angkatan 86 dapat memberikan sumbangsih bagi sekolah. Baik dalam bentuk bantuan, maupun sumbangan pemikiran untuk bersama-sama membesarkan sekolah dan almamater.
“Dengan kami ikut membantu, ikut membesarkan sekolah ini, harapan kami sekolah kami tetap bisa menghasilkan anak didik yang berkarakter,” jelasnya.
Selly menambahkan, Smansa dulu hingga sekarang menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Utamanya telah banyak menghasilkan anak didik yang berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kepala SMAN I Denpasar, Drs. I Nyoman Purnajaya, M.Pd., mengatakan, Smansa sampai saat ini telah memiliki lebih dari 22.000 alumni. Pihaknya mengapresiasi positif kedatangan alumni angkatan 86 untuk mengadakan kegiatan bakti sosial, pengabdian kepada almamater dan workshop.
Angkatan 86 disebut mempunyai perhatian yang besar kepada almamater dengan mengadakan reuni di sekolah, disamping mengadakan di tempat lain. “Sangat bagus, ini kan menunjukkan bahwa ikatan batin anak-anak yang pernah belajar di SMAN 1 Denpasar dengan almamaternya tidak putus begitu tamat atau lulus. Jadi dengan demikian maka dari visi pendidikan, kita melihat antara bakti dan restu itu jadinya jalan. Para siswa walaupun sudah di luar tetap menaruh respect pada almamaternya, sementara restu dari almamater itu bisa berjalan kepada seluruh alumni,” paparnya.
Purnajaya mengaku bangga sebab alumni angkatan 86 kini telah menjadi tokoh di bidangnya masing-masing. Salah satunya adalah I.B Rai Dharmawijaya Mantra yang sekarang menjadi tokoh di pemerintahan sebagai Walikota Denpasar.
Sementara Suarnaya dalam workshopnya mengatakan, tugas guru sangat mulia karena menyiapkan generasi penerus demi masa depannya membangun peradaban. Secara hakiki dan aseli (genuine) guru adalah mulia, menjadi guru berarti menjadi mulia, bahkan kemuliannya sama sekali tidak memerlukan atribut tambahan (aksesori). Memuliakan profesi yang mulia (guru) hanya orang-orang mulia yang tahu bagaimana memuliakan dan menghargai kemuliaan, terangnya.
Ke depan kata dia, profesinalisme guru bukan hanya kesiapannya yang akan diukur, tetapi lebih jauh lagi yaitu adalah kelayakan seseorang menjalani profesi guru. Dengan cara ini kita dapat menjamin bahwa menjadi guru, selain karena panggilan hati nurani, ia telah siap dan layakmenjalani profesi guru. 
“Pemberian perhatian secara khusus mulai dari perekrutan calon guru, pendidikan guru, peningkatan profesionalitas, sampai dengan perlindungan dan kesejahteraan guru harus dilakukan,’’ pungkasnya. ans


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.