BINTUNI, HR – Ada empat tugas utama Badan SAR Nasional (Basarnas) diantaranya, kondisi membahayakan manusia dan tanggap darurat bencana. Namun dibalik semangat itu, Basarnas masih memiliki keterbatasan dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) dan alutista.
Untuk wilayah SAR Papua Barat, Kepala kantor SAR dibagi menjadi dua, untuk 7 Kabupaten Kota dipegang oleh Kepala SAR Sorong, sedangkan 5 Kabupaten dibawah Kepala SAR Manokwari. Basarnas Kabupaten Teluk Bintuni sendiri masuk di wilayah Kantor Basarnas Manokwari. Demikian dikatakan Kepala Basarnas Manokwari, Mercy Randang saat pertemuan dengan Bupati di Pos SAR Bintuni, Kamis (24/10/2018).
Pos Basarnas di Bintuni masih baru, sehingga pihaknya berharap kepada Pemda untuk selalu membuka diri dan bekerja sama dalam misi-misi kemanusiaan dan pelayanan bagi masyarakat. Kantor SAR Manokwari memiliki satu pos dan 1 unit siaga 1, dimana 1 pos di Bintuni dan 1 unit siaga 1 di Kabupaten Teluk Wondama. Dan masih lagi 5 kabupaten yang harus di isi, tapi karena masih terbatas SDM dan alutista.
“Sesuai renstra kami, pembangunan Kantor SAR minimal tidak jauh dari bandara dan pelabuhan, karena tugas pokok adalah membantu kecelakaan penerbangan dan musibah pelayaran. Namun dibalik keterbatasan itu, Bupati sudah memberikan kami tempat, sehingga pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih. Mudah-mudahan kantor ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi pelayanan,” ujarnya.
Selain itu juga, ada progress kedepan yang akan dikembangkan oleh Basarnas Pusat.Sehingga kemungkinan Bupati mau kembangkan Pos ini menajdi Kantor yang devinitif, seperti mau menghibahkan tanah agar pusat cepat membantu kami.Namun itu semuanya kami serahkan kepada Bupati sebagai Kepala Daerah
Kepala Pemasaran Basarnas Pusat,Yahya, tugas kami adalah menyusun anggaran tahun 2019 dan seterusnya, namun anggaran Basarnas di Kementerian tidak terlalu besar, sehingga dalam pengembangan Kantor dan Pos harus bertahap atau anggaranya sedikit.Sehingga arahan dari pimpinan, usahakan hibah tanah dari pemda,karena untuk Pembangunan fisik tidak ada masalah,Basarnas siap menyiapkan anggaranya.
Standar Pos SAR luas tanah minimal 5.000 meter, tapi kalau Bupati berkenan memberikan lebih, itu jauh lebih baik. Di beberapa daerah, pihaknya dapatkan hibah lahan, sehingga tahun depan sudah mulai membangun kantornya.
Sementara itu, Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw MT mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan Kepala Basarnas Manokwari, dan Kepala Pemasaran Pusat di Teluk Bintuni.
“Tekad saya bahwa memang kita semua perlu berjalan dalam satu tim work demi pelayanan kepada masyarakat. Sebagai Kabupaten baru, kehadiran Basarnas merupakan suatu pelengkap formasi tim work. Karena kita juga masih mengalami keterbatasan walaupun ada Badan Penanggulangan Bencana, tapi Badan tersebut masih terbatas dengan infrakstruktur dan lain-lain,” ujar Bupati.
Sehingga kehadiran Basarnas memiliki warna tersendiri, karena akan ada institusi yang akan melekat pada persoalan-persoalan tinggi yang berdampak kepada masyarakat. Di Kabupaten Teluk Bintuni, kalau dilihat dari topografi wilayah, memang potensi-potensi bencana pasti ada, diantaranya seperti banjir dan lainnya.
“Untuk itu, pada intinya pemerintah daerah siap memberikan lahan, sebagaimana seperti yang kami lakukan instansi vertical lain. Sehingga kalau bisa dibuat semacam proposal untuk menjadi catatan bagi kami. Memang secara lisan sudah disampaikan, namun harus ada yang tertulis, karena menjadi pegangan bagi kami,” ujar Bupati.
Nantinya, kata Bupati, sama-sama mencari lahan yang mana strategis dijadikan kantor.
“Untuk sementara akan menempati tempat ini agar tetap dirawat.Pada intinya kami siap mendukung keberadaan Basarnas di Teluk Bintuni,” ujarnya lagi. bj