SULSEL, HR — Dekranasda Sulawesi Selatan (Sulsel) dibuka oleh ibu Iriana Jokowi didampingi ibu Mufidah JK dan disaksikan Ibu Ir. Hj.liestiaty F.Nurdin, Fish Ketua Dekrasna Provinsi Sulawesi Selatan, berlangsung di JCC, Rabu, (20/9/2018)
Rakernas Dekranas sekaligus promosi produk Kriya Sulsel dalam dan luar negri, guna peningkatan pendapatan pengrajin dan UKM berlangsung dari tanggal 26 – 30 September 2018, di Makasar.
Iriana Jokowi mengapresiasi produk Kriya Sulse terdepan di Indonesia timur. Menurutnya produk Kriya Sulsel lebih bersaing di skala nasional.
Diketahui seni kriya merupakan salah satu sub sektor yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan sangat dekat dengan industri pariwisata. Dilihat dari materialnya, kriya meliputi segala kerajinan yang berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil. Ketersediaan bahan baku material yang berlimpah dan kreativitas para pelaku industri menjadi faktor utama majunya subsektor ini,” ujarnya.
Indonesia memiliki banyak pelaku seni kriya yang kreatif dan piawai dalam berbisnis. Bisnis kriyanya pun beragam. Banyak dari mereka berhasil memasarkan produknya sampai ke pasar luar negeri. Produk-produk kriya Indonesia terkenal dengan ‘buatan tangan’-nya, dan memanfaatkan hal tersebut sebagai nilai tambah sehingga bisa dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi.
Pameran produk Kriya di seluruh propinsi di selenggrakan di JCC dari tanggal 26 sampe 30 september 2018. Sedagkan Rakernas dilaksanakan di Kementrian Pertahanan ROl, pada tanggal 27 september 2018.
Perlu diketahui, Seni Kriya merupakan salah satu sub sektor yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan sangat dekat dengan industri pariwisata. Dilihat dari materialnya, kriya meliputi segala kerajinan yang berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil. Ketersediaan bahan baku material yang berlimpah dan kreativitas para pelaku industri menjadi faktor utama majunya subsektor ini.
Indonesia memiliki banyak pelaku seni kriya yang kreatif dan piawai dalam berbisnis. Bisnis kriyanya pun beragam. Banyak dari mereka berhasil memasarkan produknya sampai ke pasar luar negeri. Produk-produk kriya Indonesia terkenal dengan ‘buatan tangan’-nya, dan memanfaatkan hal tersebut sebagai nilai tambah sehingga bisa dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi.
Sebagai lembaga pemerintah, Bekraf mempunyai tanggung jawab untuk mengelola subsektor ini dengan menyediakan berbagai fasilitasi yang relevan. Bekraf menyediakan fasilitasi kerja sama antara desainer, UKM, dan manufaktur sehingga terbentuk kolaborasi antar pelaku subsektor. Promosi produk-produk kriya di dalam dan luar negeri, serta membuka akses permodalan juga menjadi program-program utama Bekraf untuk subsektor kriya ini. kartia