JAKARTA, HR – Terkait beredarnya viral vidio ucapan Adhyaksa Dault soal kilafah. Sehingga menuduhnya adalah pendukung atau simpatisan kilafah. Adhyaksa membantahnya.
Adhyaksa Dault |
“Cerita lama diviralkan lagi? Video itu dibuat tahun 2010, sengaja diviralkan sekarang, karena ada orang yang tidak suka pada saya. Baca saja buku saya “ Menghadang Negara Gagal” terbitan tahun 2013, itu jawabannya,” ujarnya.
Adhyaksa merasa difitnah dengan penyebaran video itu. Mantan Menpora ini mengungkapkan, dia sudah mengikuti pengkaderan sejak bawah, mulai dari P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), Tarpadnas (Penataran Kewaspadaan Nasional), dan Suspadnas (Kursus Kewaspadaan Nasional). Adhyaksa pernah mengikuti Bela Negara, menjabat Ketum KNPI, Menpora, hingga kini menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.
Yang menjadi heboh, dalam video tersebut, Adhyaksa sempat bicara tentang khilafah islamiyah. Dia menjelaskan yang dimaksud bukan khilafah versi HTI.
“Mengenai khilafah islamiyah itu memang ada hadistnya, tapi khilafah yang saya maksud adalah khilafah islamiyyah yang rosyidah, bukan khilafah yang berarti meniadakan negara, bukan khilafah versi Hizbut Tahrir, apalagi ISIS dan sebagainya. Khafah yang dimaksud khilafah islamiyyah yang rosyidah, yaitu ada persatuan Islam dunia, tapi bukan berarti meniadakan negara-negara. Bukan khilafah HTI dan sebagainya. Lebih jahu saya kupas di buku saya Menghadang Negara Gagal, cetakan pertama tahun 2012,” paparnya.
Menurut Adhyaksa, sekarang ini tidak ada persatuan Islam, ia mencontohkan Hari Raya saja berbeda. Maka kalau ada khilafah perbedaan-perbedaan tersebut bisa ditiadakan dalam ibadah-ibadah.
“Jadi Pancasila dan UUD 45 .tetap sebagai dasar negara kita. Itu jelas di dalam buku saya Menghadang Negara Gagal,”tegasnya. Terkait video itu, harus dilihat juga tempat dan waktu saya berbicara, itu video empat tahun lalu. Sekarang tahun 2017, artinya video tersebut tidak relevan,”
imbuhnya.
Telah Hubungi Mendagri
Dan kini ketika Mendagri Tjahjo Kumolo menyinggung soal adanya mantan menteri yang teriak-teriak anti Pancasila, Adhyaksa pun melakukan klarifikasi. Adhyaksa pun langsung menghubungi Tjahjo yang disebutnya sebagai senior. Adhyaksa menduga Tjahjo belum membaca klarifikasinya di media sosial. Tak hanya itu, ia juga meminta waktu untuk bertemu dengan Tjahjo untuk mengklarifikasi tentang video berisi sambutannya di acara HTI itu.
“Saya sudah minta waktu untuk bertemu beliau untuk menjelaskan tentang video kehadiran saya di acara HTI tahun 2013 empat tahun yang lalu yang diviralkan akhir-akhir ini oleh orang-orang yang tak menyukai saya yang dianggap terlalu kental islamnya,” kata Adhyaksa.
“Saya sudah minta waktu ke beliau melalui WA dan beliau menanyakan ke saya soal apa? Setelah saya jelaskan beliau menjawab WA saya dengan Dipahami,” pungkas Adhyaksa. igo
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});