MUARA TEWEH, HR – Berdasarkan hasil Survei Lembaga Independen (SLI) Nasional, pasangan H Nadalsyah – Sugianto Panala Putra ungguli lawannya. Hasil yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 4 Juni 2018, bahwa H Nadalsyah-Sugianto Panala Putra unggul 70,8 persen. Sementara Taufik Nugraha – Ompie Herby hanya 20,5 persen dan swing poters 8,7 persen.
Nadalsyah didampingi calon wakil Sugianto Panala Putra, saat penyampaian pada awak media, di centre pemenangan Jalan Pendreh Muara Teweh, (16/6/2018) malam, Lingkaran Survei Indosnesia (LSI) merupakan salah satu lembaga survei yang sangat independen dan menjunjung tinggi kredibilitas.
Bahkan lembaga yang dipimpin oleh Denny JA sudah meraih penghargaan, bahkan dari MURI. Selain itu, survei ini dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan.
Menurutnya, hasil survei Paslon 1 H. Nadalsyah – Sugianto yang diusung sembilan partai politik lebih unggul 70,8 persen, sementara Paslon 2 meraih 20,5 persen dan swing poters 8,7.
“Berdasarkan hasil survei ini, Alhamdulillah 70,8 persen masyarakat Barito Utara masih menginginkan saya memimpin Barito Utara,” kata H Nadalsyah.
Kendati unggul menurut hasil survei tersebut, H. Nadalsyah tidak jumawa, namun ini merupakan motivasi agar lebih baik lagi. Sebab dengan banyaknya warga menghendaki sebagai orang nomor satu di bumi iya mulik bengkang turan, berarti warga menghendaki program pembangunan kedepan lebih baik lagi.
H. Nadalsyah juga paparkan dengan mayoritas warga mengehendaki dirinya duduk kembali, maka semua tim pemenangan juga jangan sampai terlena dengan hasil ini, akan tetapi terus rapatkan barisan dan berikan pemahaman program sesuai dengan visi misi.
Begitu juga dengan menyikapi hasil ini, dirinya juga tetap percaya hasil akhir merupakan sebuah penentuan pada tanggal 27 Juni 2018. Selain itu, Nadalsyah tekankan agar terus berdoa semoga apa yang diharapkan sesuai keinginan masyarakat dapat terkabul.
Sementara itu, pengamat politik, Untung Asliannor, mengatakan, peta kekuatan H. Nadalsyah sebagai Bupati incumbent seperti petani pemilik lahan, nelayan hingga ibu rumah tangga. Kemudian para buruh, tukang kayu, sopir, tukang ojek juga pegawai swasta, pedagang makanan pelajar hingga mahasiswa.
Sedangkan ranking tertinggi, menurut survei adalah wiraswasta, penyedia jasa, juga kalangan guru, dosen, pelajar. Namun untuk PNS mereka hanya diam dan tak memberikan komentar. Hal ini karena adanya aturan. Tapi menurut LSI angka ini mencapai hingga 57 persen.
Menurutnya, sesuai dengan apa yang dialami pada setiap pelaksanaan survei tempat acara dengan tidak mengenakan atribut Paslon ke Desa selalu dipadati oleh warga.
“Dan yang juga tidak kalah pentingnya adalah ketika kegiatan kampanye sangat kelihatan begitu antusiasnya warga yang menghadiri kegiatan kami, dan selalu memenuhi tempat acara,” tandasnya. mps