JAKARTA, HR – Warga, Rumah Susun (Rusun) Pesakih, Daan Mogot Jakarta Barat, mengeluh dengan suara bising dari alat-alat berat pembangunan Rusun sejak pagi, siang dan malam hari. Para pekerja full 24 jam beroperasi.
Proyek pembangunan Rusun Pesakih, yang dikerjakan PT Hutama Karya (PT HK), menuai protes dari warga setempat dan khususnya warga penghuni Rusun Pesakih Daan Mogot.
Para penghuni, yang tinggal di Rusun Pesakih, memprotes pembangunan tersebut dikarenakan kendaraan pengangkut tanah merah dump truck, selalu hilir-mudik setiap saat. Tanah merah tersebut berceceran ke jalan-jalan, jika hujan jalan menjadi licin dan jika matahari panas, akan berdebu sangat menganggu pernapasan warga.
Keluhan warga ini, dikarenakan akses jalan masuk menuju Rusun Pesakih yang menjadi pintu keluar masuk penghuni menjadi sangat tidak nyaman, terlebih lagi banyaknya warga yang beraktifitas di pagi dan sore hari.
Salah satu penghuni Rusunawa Pesakih, Bram mengatakan, akibat dari keluar masuknya kendaraan dump truck, pengangkut tanah merah jalanan di wilayah ini menjadi licin dan berdebu. “Belum lagi suara bising alat-alat berat,” ujar Bram kepada HR, Jumat (2/3/2018).
Masih menurut Bram, Kondisi ini sangat meresahkan warga karena dapat mengancam keselamatan warga, pejalan kaki dan pengendara motor. Diharapkan kepada Kepala Unit Pengelola Rusunawa Pesakih, Sardjoko, untuk mendengar dan memperhatikan keluhan warga Rusunawa. “Jangan sampai ada korban jiwa baru bertindak, ini hal yang tidak kita harapkan,” katanya.
Pantauan HR di lapangan, berceceranya tanah merah di pintu keluar masuk Rusunawa Persakih diduga tidak adanya petugas yang setiap harinya membersihkan sisa-sisa tanah merah. Diharapkan pelaksana proyek PT Hutama Karya cepat dan tanggap akan keluhan warga Rusunawa Pesakih. didit/kornel