TANGERANG, HR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dibawah kepemimpinan Ahmed Zaki Iskandar, B. Bus, SE, M.Si tengah giat-giatnya merealisasikan program unggulan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2023.
Dalam pemaparannya beberapa waktu lalu, Ahmed Zaki Iskandar mengakui, Tangerang Religius, Tangerang Tangguh, Tangerang Mapan, Tangerang Tangkas , Tangerang Mantap dan Tangerang Kreatif menjadi Visi Misinya.
Terjabar di 15 program unggulan, yaitu Tangerang Religius, Sanitasi berbasis pondok pesantren (Sanitren), Gerakan sekolah menyenangkan (GSM), Gerakan Tangerang Sehat, Sayang Barudak (Sabar), Masyarakat Bugar, Tangerang Mandiri Pangan, Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai (Gerbang Mapan), Aksesibilitas bantuan permodalan bagi koperasi dan usaha mikro, OPTIMA (Optimalisasi Tata Kelola Pemerintahan Dan Manajemen Aset), Gebrak Pakumis Plus.
Selain itu, permasalahan sampah, Tangerang bebas macet, Penyediaan sumber air baku dan pengendalian banjir, Produk Inovatif dan Kreatif (PROAKTIF).
Dalam bidang religius, Pemkab Tangerang memiliki program Peningkatan dan Pengamalan nilai keagamaan dan Program Sanitren atau Sanitasi Pondok Pesantren. Tangerang Tangguh ada program Ayo Sekolah yang diimplementasikan dalam pemerataan dalam pelayanan pendidikan, Gerakan Tangerang Sehat, seperti pelayanan kesehatan berkualitas.
“Kita juga memiliki program Mabuga atau Masyarakat Bugar serta program Sayang Barusan atau lebih dikenal dalam Kabupaten Layak Anak,” terangnya orang nomor satu di Kabupaten ini.
Di program unggulan Tangerang Mapan ada tiga program diantaranya Tangerang Berdaulat Pangan, dimana kebutuhan pangan masyarakat tercukupi, program berikutnya Gerbang Mapan atau Gerakan Pembangunan Masyarakat.
” Tidak kalah penting adalah adanya program Gebrakan Sipintar, dimana gerakan ini masyarakat kita ajak untuk melek huruf dan pengayaan pengetahuan,” ujarnya.
Program unggulan berikutnya adalah Tangerang Tangkas, terdiri dari Optimalisasi atau Optimalisasi Manajemen Dan Pemanfaatan Aset Daerah. Serta Program unggulan Tangerang Mantap.
“Gebrak Pakumis Plus atau Gerakan Bersama Rakyat atasi kawasan padat kumuh miskin kembali dilanjutkan, diikuti program Kipprah atau Kita Peduli Permasalahan Sampah, pengelolaan sumber-sumber air baku dan penanggulangan banjir, dan program Tangerang bebas macet,” paparnya.
Sedangkan untuk anak muda berjiwa kreatif, Zaki memastikan mengakomodir kepentingan tersebut dalam program Tangerang Kreatif. “Nantinya kita akan melahirkan ekonomi kreatif dalam setiap wilayah baik kelurahan maupun kecamatan,” paparnya.
Dalam melaksanakan program ini tentunya dibutuhkan partisipasi & peran aktif dari seluruh elemen sehingga tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Tangerang yang muaranya kepada peningkatan kualitas pelayanan umum dapat terwujud.
Menurut Tedy Sulaeman, salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Tangerang, periode pertama kepemimpinan Zaki Iskandar menjadi Bupati Tangerang sangat peduli dalam bidang pendidikan dengan pembangunan sejumlah bangunan sekolah dan di bidangkesehatan dengan adanya program
sanitasi sekolah (Sanisek). Program yang digagas oleh Bupati Tangerang ini mendapat penghargaan khusus dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dalam bidang kesehatan dengan membangun sejumlah Puskesmas, sementara dalam bidang olahraga dengan membangun stadion mini di sejumlah kecamatan yang anggarannya cukup besar.
Yang tidak kalah penting, kata Tedy Sulaeman, dalam bidang ketahanan pangan, Bupati Tangerang, Zaki Iskandar berupaya juga fokus memajukan bidang pertanian, termasuk diantaranya pertanian Holtikultura di wilayah utara Kabupaten Tangerang.
“Ketahanan pangan di Kabupaten Tangerang bukan hanya sawah dan padi lagi tapi juga sayur-mayur buah-buahan dan produk holtikultura yang lain menjadi varietas unggulan,” ungkap Zaki, yang memasukan ketahanan pangan menjadi program prioritasnya.
Untuk memajukan bidang pertanian tersebut, tentunya tidak terlepas dari kebijakan pemerintah pusa melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air melakukan normalisasi saluran induk dan sekunder di wilayah Tangerang. Proyek sepanjang 24 km tersebut membentang mulai dari Kota Tangerang hingga wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Mega proyek yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 130 Miliar dengan skema multy year tersebut dikerjakan oleh PT. Bumi Karsa sejak tahun 2017 hingga 2019.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Normalisasi Saluran Induk dan Sekunder, Dadang M. Yahya, ST, M.Sc kepada wartawan belum lama ini mengatakan, proyek tersebut bertujuan untuk mengembalikan kondisi sungai yang sebagian mengalami pendangkalan dan kapasitas tampung air meningkat.
Caranya melakukan pengerukan lumpur sungai sepanjang 24 km dengan kedalaman kurang lebih 3 meter.
Dadang M Yahya jebolan teknik sipil S2 dari Belanda yang juga Kepala Balai Besar Cidurian Cisadane itu menyebutkan, selain menguntungkan para petani di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang. zn