SUKABUMI, HR – Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi menilai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) parsial yang diberlakukan di 14 kecamatan Kabupaten Sukabumi tidak efektif.
Salah satu indikator yang menyatakan ketidak efektifan PSBB di Sukabumi adalah terjadinya lonjakan aktivitas masyarakat yang memadati pasar, pertokoan dan kios nyaris di seluruh pasar di Sukabumi.
Yudha Sukmagara menegaskan, hasil evaluasi penerapan PSBB parsial yang diterapkan selama tujuh hari terakhir dinilai tidak efektif berhasil, kedepan sambung Yudha, ada wacana pembatasan waktu operasional toko terutama toko yang seharusnya selama penerapan PSBB harus tutup sementara.
Selama 7 hari terakhir penerapan PSBB di Sukabumi, menurut Yudha Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi hingga saat ini masih cukup toleransi, namun dalam rapat evaluasi bersama Bupati Sukabumi dan sejumlah Forkopimda serta 14 camat yang menerapkan PSBB ada wacana peningkatan PSBB salah satunya adalah pembatasan operasional jam buka tutup toko.
“Iya sekarang PSBB baru berlangsung 7 hari dan hasilnya tidak efektif. Jangan sampai PSBB ini diperpanjang. Kalau terus diperpanjang akan sampai kapan selesainya,” tegas Yudha.
Untuk rencana pembahasan jam operasional atau penutupan toko, kini masih dalam proses pembahasan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi.
“Namun pada intinya kita dan Forkopimda sepakat perlu adanya minimalis jam operasi. Terutama toko-toko sandang. Seperti toko sepeda, elektronik dan baju,” beber Yudha, Rabu (13/05/2020).
Disinggung awak media terkait asumsi tingkat penyebaran Covid-19 yang masih cukup landai di Kabupaten Sukabumi, Yudha menepis hal tersebut. “Hampir setiap hari jumlah ODP maupun PDP Covid-199, mengalami peningkatan yang sangat tajam. Bahkan, lebih dari delapan orang. Tentunya, ini bukan kurva landai dan sangat berbahaya,” tegasnya.
Sebagai wakil rakyat Sukabumi, Yudha meminta masyarakat untuk lebih meningkatkan peran aktif dan mendukung penerapan PSBB guna memutus penyebaran Covid-19. “Penerapan PSBB di Jakarta cenderung berhasil dan jumlah pasien Covid-19, juga banyak penurunan. Untuk itu, kita perlu menirunya. Ini perlu dilakukan agar situasi dapat kembali normal,” tegas Yudha.
Berbeda dengan penerapan PSBB di Sukabumi, Yudha mengaku kaget ditengah penerapan PSBB masyarakat Sukabumi justru masih bebas melakukan aktivitas belanja di pasar. ida