GOWA, HR – Puluhan Relawan Disabilitas di Kabupaten Gowa berkumpul di Coffee 36 Jalan Masjid Raya, Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Relawan berdiskusi dan konsolidasi, menguatkan kapasitas dalam rangka melakukan pendampingan di masyarakat.
Target yang ingin segera dicapai relawan dalam waktu dekat adalah pengesahan Perda Disabilitas di Kabupaten Gowa.
“Sejak tahun 2016 sudah diinisiasi, tapi sampai sekarang belum selesai,” kata Direktur Program Yasmib Sulawesi Masita Syam, Rabu 25 Juli 2018.
Masita berharap relawan dan organisasi yang peduli terhadap nasib disabilitas bisa berjejaring. “Sama-sama mengawal perencanaan pembangunan di Gowa,” ungkap Masita.
Kesempatan bagi disabilitas terlibat dalam kegiatan pemerintahan di Gowa sudah dibuka lebar oleh pemerintah. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan.
Menurut Masita, pada tahun 2011, dilaporkan jumlah penyandang disabilitas di Gowa sebanyak 6 ribu orang. Belum ada lagi data terbaru. Sehingga perlu ada upaya mendata ulang jumlah disabilitas dan mengelompokkan ragam disabilitasnya.
“Kita belum punya data pasti disabilitas dan bagaimana bentuk sebarannya di Sulsel,” ujar Masita.
Bambang Permadi Ketua PPDI Sulsel mengatakan, organisasi dan manajemen kepemimpinan penting dipahami disabilitas dan relawan.
“Agar bisa mengubah ide-ide menjadi tindakan yang nyata di masyarakat,” ujar Bambang.
Perlu pelatihan pengembangan organisasi dan pembangunan kapasitas anggota. Mencegah potensi konflik yang mengancam keberlangsungan organisasi.
“Soliditas, transparansi, dan komunikasi paling penting,” kata Bambang.
Untuk Perda Disabilitas di Gowa, relawan harus pro aktif. Menanyakan terus perkembangannya. Karena Gowa sudah jauh pembahasan Ranperdanya.
“Tinggal disahkan. Kalau diam bisa ditinggalkan,” kata Bambang.
Diskusi yang digelar Yasmib Sulawesi ini turut dihadiri sejumlah organisasi jaringan disabilitas di Gowa seperti PPDI, Aliansi Disabilitas Gowa, Permata, Gerkatin, Koalisi Perempuan Indonesia, Ikatan Tunanetra Islam Gowa dan Pemuda Muhammadiyah.
Azis Paturuni Pendiri Yasmib Sulawesi mengatakan, motivasi disabilitas dan relawan mendorong Perda Disabilitas segera disahkan, agar pembangunan Gowa lebih inklusif. Semua program pemerintah akan memperhatikan hak-hak disabilitas.
“Disabilitas diberikan hak dan perlindungan oleh pemerintah,” kata Azis. kartia