Wow, Dua Surat Undangan Nomor Sama, Cuma Terjadi di Kelurahan Cengkareng Barat

JAKARTA, HR – Permasalahan yang ada dilingkungan Rukun Warga (RW) 05, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat, masih belum juga selesai dan bahkan membingungkan masyarakat diwilayah tersebut.

Adanya undangan yang dikeluarkan dari pihak Kelurahan Cengkareng Barat, menjadi tanda tanya besar. Dikarenakan, pihak Kelurahan Cengkareng Barat mengeluarkan dua surat, akan tetapi dengan nomor surat yang sama.

Dengan bernomer surat 162 pertanggal 31 Januari 2022, perihal atau acara Rapat Koordinasi Wilayah RW05, Kelurahan Cengkareng Barat, Rabu 2 Februari 2022. Bertempat di Aula Kantor Kelurahan Cengkareng Barat lantai 3 pada jam 14:00 sampai dengan selesai.

Lurah Cengkareng Barat Waluyo, saat dikonfirmasi HR mengatakan, ijin pak, maaf itu kelengkapan yang diundang saja pak, kemaren ada kelupaan pak, jadi membuat undangan lagi, Maaf,” kata Waluyo Lurah Cengkareng Barat menjawab via WhatsApp HR, Rabu (02/02/22).

Saat ditanya HR mengenai surat tersebut, pada dasarnya tidak bisa lah instansi Pemerintah mengeluarkan 2 surat dengan Nomor yang sama? Pertanyaan HR ini, tidak dijawab oleh Lurah.

Lain lagi apa yang dikatakan Asisten Pembangunan Wali Kota Jakbar Yunus Burhan mengatakan, “Hari ini kita selesaikan bang, semoga permasalahan masyarakat seperti ini tidak terjadi lagi, makasih atas supportnya,” ujar Yunus Burhan via WhatsApp.

Beberapa kebijakan yang dituntut masyarakat Iuran Keberhasilan Keamanan Ruko dan Rumah (IKKR), salah satunya Rumah Ibadah yang dipungut perbulannya Rp. 1.500.000. Renovasi Rumah Bangunan Ringan dipungut Rp. 2.500.000. Bangunan Berat dipungut Rp. 5.000.000.

Sementara itu, mantan Ketua RT06/05 Miftah mengatakan, “Kalau kita membaca dari undangan yang kedua, disini seakan akan dan diduga ada permintaan dari RW 05 terhadap Instansi Pemerintahan, perihal yang akan diundang. Justru warga tidak setuju, kalau warga dibenturkan dengan beberapa RT dan tokoh masyarakat. Disini yang punya masalah dengan warga, RW dan staf nya,  bukan dengan tokoh masyarakat dan beberapa RT nya, seakan akan masyarakat mau diadu domba,” ketus Miftah. didit/agus

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *