Warga Majalengka Terkejut, Keluhkan Tagihan PDAM Capai Rp 921.000

oleh -2 Dilihat

MAJALENGKA, HR – Seorang ibu rumah tangga, asal Kecamatan Talaga, Majalengka, Dina Rahmadani dibuat terkejut, setelah menerima tagihan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang membengkak hingga Rp. 921 Ribu. Padahal, menurutnya, air di rumah tersebut hanya digunakan untuk mandi sehari-hari.

Dina, yang tinggal bersama suaminya dan dua anak kecil di rumah milik Edi Junaedi, Kakek suaminya, mendapati tagihan air yang tercantum atas nama Edi tersebut mencapai jumlah yang tidak masuk akal. Berdasarkan tagihan, penggunaan air selama satu bulan mencapai 83.000 liter, atau setara dengan penggunaan air 18 truk tangki.

“Kami hanya menggunakan air untuk mandi, dan itu pun PDAM hanya bisa mengalir dari pukul 6 pagi sampai 6 sore. Rasanya tidak mungkin kami bisa menghabiskan air sebanyak itu dalam satu bulan,” ujar Dina kepada wartawan, Kamis (12/09/24).

Dina menjelaskan bahwa ini bukan pertama kali masalah tagihan air membengkak secara tiba-tiba terjadi di rumahnya. Beberapa waktu lalu, tagihan PDAM juga melonjak secara tidak wajar, dan setelah dilakukan pengecekan, PDAM menyatakan bahwa meteran air rusak dan harus diganti.

Setelah meteran air diganti, tagihan sempat normal selama satu bulan, namun kemudian mulai naik kembali, hingga kini mencapai angka yang sangat fantastis.

“Tagihan PDAM awalnya hanya sekitar Rp 60 Ribu per-Bulan, lalu tiba-tiba naik menjadi Rp 200 Ribu, Rp 600 Ribu, dan sekarang mencapai Rp 900 Ribu,” keluh Dina.

Ia menyebut, bahwa tagihan air di rumah-rumah tetangganya rata-rata tidak pernah lebih dari Rp 200 Ribu, sehingga situasi yang dialaminya semakin tidak masuk akal.

Dina yang tidak menjalankan usaha air bersih yang menghabiskan air dalam jumlah besar ini meminta agar pihak PDAM segera menyelidiki dan menyelesaikan masalah tersebut.

Dirinya berharap, pihak berwenang dapat melakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam penghitungan penggunaan air.

“Saya berharap PDAM segera menindaklanjuti masalah ini. Kami hanya warga biasa yang menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari, jadi tidak seharusnya tagihan kami sebesar ini,” ketus Dina.

Kasus ini menarik perhatian masyarakat setelah Dina membagikan kisahnya, dan banyak yang merasa prihatin serta meminta PDAM Majalengka, untuk memberikan penjelasan terkait lonjakan tagihan air tersebut.

Hingga saat ini, pihak PDAM belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan Dina. Jawaban dari pihak PDAM Majalengka akan dimuat pada berita selanjutnya. •lintong

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.