JAKARTA, HR – Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, M Anwar mendampingi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno membuka Festival Cilandak Berbudaya 2025 di Lapangan Pamentas, Jalan Pertanian Raya, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari pada 19 dan 20 Juli 2025 tersebut merupakan bagian rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta.
Festival Cilandak Berbudaya diisi dengan berbagai kegiatan seperti karnaval budaya, tarian-tarian budaya, lomba masak nasi goreng, menggambar dan mewarnai, lenong, gambang kromong, musik, serta Bazar Jakpreneur.
“Hari ini, kita dapat berkumpul dalam suasana penuh semangat di acara Festival Cilandak Berbudaya 2025 dalam rangka HUT ke-498 Kota Jakarta. Mudah-mudahan setiap tahun kita buat acara seperti ini agar perayaan HUT Jakarta lebih terasa di seluruh wilayah. Apalagi menjelang 500 tahun Jakarta, festival budaya ini bisa dijadikan sarana sosialisasi banyak hal yang melibatkan masyarakat,” tutur Wagub Rano.
Ia mengatakan, sebagai kota megapolitan yang tengah bertransformasi menuju kota global, Jakarta memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan merawat kekayaan budaya lokalnya. Karena itu, festival ini bukan sekadar panggung hiburan, tetapi juga ruang yang mempertemukan gagasan, ekspresi seni, dan pesan sosial yang menginspirasi setiap kalangan.
Wagub Rano menyebut, dalam setiap lantunan musik, gerakan tari, hingga karya seni yang ditampilkan, tersimpan nilai-nilai luhur yang memperkuat rasa kebersamaan, toleransi, dan kebanggaan sebagai warga Jakarta yang berbudaya.
“Saya menyambut baik semangat kolaboratif yang terwujud dalam penyelenggaraan festival ini. Ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Jakarta, dalam segala keberagamannya, dapat bersatu untuk menjaga akar budayanya. Inilah fondasi penting bagi Jakarta sebagai kota global yang tetap berakar kuat pada kearifan lokalnya,” ujarnya.
Camat Cilandak, Djaharuddin menambahkan, acara festival Cilandak Berbudaya 2025 dalam rangka HUT ke-498 Kota Jakarta, juga merawat kekayaan budaya dan melestarikan seni budaya Betawi, festival cilandak berbudaya berkolaborasi bersama Kasudin Kebudayaan dan pariwisata dan Usaha UMKM, festival ini bukan sekadar panggung hiburan, tetapi juga ruang yang mempertemukan gagasan, ekspresi seni, dan pesan sosial yang menginspirasi setiap kalangan. rg
