JAKARTA, HR – Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, M Anwar mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung membuka Lomba Digitalisasi Pasar, di Pasar Mayestik, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/7).
Gubernur Pramono, mengatakan, kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk membangun pasar yang adaptif terhadap zaman.
Menurutnya, digitalisasi dihadirkan untuk membangun ekosistem pasar yang modern, inklusif dan berbasis teknologi, tanpa meninggalkan fungsinya sebagai ruang interaksi sosial, ekonomi dan budaya.
“Kita tahu bahwa pasar itu merupakan tempat interaksi sosial, budaya, ekonomi, dan berbagai hal. Pasti mereka berlomba-lomba untuk melakukan literasi kepada para pedagang pasar yang ada di antara pasar yang dipilih oleh saudara-saudara sekalian. Ada 20 pasar yang kita lombakan dan ada 133 pasar lainnya yang nanti akan terdampak dari lomba ini,” ungkapnya.
Lomba ini, lanjutnya, memberikan semangat baru untuk mempercepat literasi keuangan, mempermudah transaksi, memperluas akses pemasaran digital, dan mendorong peningkatan jumlah pelaku UMKM andal, khususnya melalui program Jakpreneur.
“Tapi tidak banyak orang mengetahui dan memahami bahwa semakin maju orang menggunakan digital, maka yang namanya copet itu juga akan berkurang,” ujarnya.
Gubernur juga menjelaskan hari ini diluncurkan 20 pasar sebagai percontohan digitalisasi di bidang perbankan dan pemasaran. Inisiatif lintas sektor ini akan menjadi model bagi 133 pasar lainnya di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya.
Ia berharap, upaya ini dapat menginspirasi berbagai pasar rakyat di seluruh Indonesia.
“Kalau bisa diadakan (lomba) banyak hal yang langsung didapatkan, yang pertama adalah yang saya sebutkan tadi, proses interaksi, ekonomi, budaya, sosial, copetnya hilang. Kedua adalah, penerimaannya Jakarta juga secara perlahan akan meningkat. Karena enggak ada lagi ruang abu-abu, semuanya ruang transparan,” tuturnya. rg