Wabup Sintang Minta Kades Focus Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

oleh -168 views

SINTANG, HR – Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto, SH menghadiri kegiatan reses anggota DPR RI Komisi IV, Yessy Melania, di Dusun Ansok, Desa Benua Kencana, Kecamatan Tempunak, Selasa (27/7/2021).

Pada kesempatan reses tersebut, Wakil Bupati Sintang bersama Anggota DPR RI Komisi IV ini melakukan dialog bersama masyarakat setempat terkait sektor pertanian, kehutanan, lingkungan dan perikanan.

Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto mengatakan dalam rangka ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan, bidang pertanian dan perikanan merupakan hal yang utama.  Sehingga potensi untuk mencapai hal tersebut sangatlah besar seperti di wilayah lahan atau hutan yang masih sangat luas.

“Saya yakin khusus untuk di tempunak hulu ini, luar biasa, luas lahan, sangat-sangat memungkinkan untuk mencapai swasembada pangan,” ungkap Sudiyanto.

Namun, untuk mencapai hal tersebut, kata Sudiyanto harus ada yang menginisiasinya, sehingga masyarakat di pedesaan mau dan ingin bergerak, agar tidak lagi terlalu bergantung terhadap sumber mata pencaharian utama seperti karet dan sawit.

“Kita di sintang inikan ada credit union yang bergerak di bidang pemberdayan ekonomi masyarakat, ada AMAN juga yang bergerak langsung di lapangan. Sehingga masyarakat tidak lagi focus pada karet dan sawit saja, tapi sudah berani untuk tanaman lain yang sangat potensial bisa dikembangkan, seperti coklat, kopi, enau, tebu, di daerah ketungau tengah itu lagi ngembangkan pinang malah dan lain-lain. Sehingga hal itu suatu hal yang sangat positif kedepannya,” kata Sudiyanto.

Untuk itulah, Sudiyanto meminta para kepala desa di wilayah tempunak hulu khususnya lebih focus kepada kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa, misal dengan memilih potensi yang bisa di kembangkan di desa.

Terlebih lanjut dia, di Desa Benua Kencana tepatnya Dusun Ansok ini dari AMAN Sintang sedang mengembangkan potensi tanaman kopi, karena memang di Ansok sudah ada kebun kopi milik warga setempat yang keberadaanya sudah cukup lama, bahkan juga di Dusun Jungkang ada tanaman kakau yang di kembangkan masyarakat setempat.

“Contoh sederhana lah, nanam kopi, coklat, atau yang lain, silakan pilih, minimal setiap kepala keluarga di kampung itu bisa nama 5 – 10 bibit itu sudah bagus. Karena kita berpikir kedepan pemberdayaan masyarakat sangat penting, kalau masyarakatnya sejahtera, ngurus desa pun nyaman,”katanya.

“Bukan berarti kades nda boleh lagi berpikir bangun infrastruktur jalan atau jembatan, namun pemberdayaan masyarakat itu harus lebih banyak,” pesan Sudiyanto kepada kepala desa yang hadir.

Sudiyanto pun berujar, Pemkab Sintang sangat memberikan dukungan terhadap kegiatan yang bersifat pemberdayaan peningkatan ekonomi masyarakat melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan dengan adanya pengajuan-pengajuan dari kelompok pertanian yang ada di desa.

“Apa yang kami bisa buat, kami pemerintah tetap buat, maka bentuk-bentuk dari pengajuan dalam bentuk kelompok itu wajib, nda mampu kalau kita melayani orang perorang,” ujar Sudiyanto.

Selain itu kata dia, kegiatan yang bersifat pemberdayaan perekenomian seperti ini juga merupakan salah satu dampaknya untuk menjaga hutan demi masa depan anak cucu, karena tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran. “Ini tanggungjawab kita bersama bagaimana menjaga hutan, kita di kampung ni yang masih ada hutan di jaga, bisa di kelola buat pemberdayan ekonomi, tanpa kita mengeksploitasinya, hutan tanpa di tebang juga bisa menghasilkan,” ucap Sudiyanto.

Anggota DPR RI, Komisi IV, Yessy Melania, dalam kesempatan tersebut juga meminta masyarakat agar lebih focus pada satu komoditi saja dulu, seperti di Desa Benua Kencana yakni di Dusun Ansok ini sudah ada potensi perkebunan kopi dan juga kakau di Dusun Jungkang dan yang memang bisa di kembang oleh setiap masyarakat setempat.

“Di Ansok inikan potensinya kopi dan jungkang ada kakau, ayo kita focus kesitu, nda usah lagi kita mikir sawit dan sebagainya, itu nanti kalau terlalu banyak mao diambil nda akan bisa focus, nanti menggantung semua, misal sawit setengah, kopi setengah, kakau setengah ujung-ujungnya nda ada yang bisa jadi komoditi potensial kita. Jadi harus ada memang yang focua dan konsen,” kata Yessy.

Yessy pun meminta Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Sintang untuk melakukan mapping atau pemetaan terkait potensi komoditi yang bisa di kembang di setiap desa dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat. Seperti di Dusun Ansok ini sudah ada komoditi kopi dan kakau.

“Saya sudah komunikasi dengan kepala bptp balitbang pertanian kalimantan barat untuk di dapil saya bisa bisa di berikan bantuan entah itu penyuluhan, terkait kopi dan kakau. Secara komunal masyarakat di ansok ini harus kompak untuk bisa focus di komoditi tertentu, dan itu bisa saya perjuangkan, intinya komunikasi lah,” sebut Yessy.

“Banyak hal memang di komisi IV, belum lagi bicara sektor perikanan, peternakan, sehingga saya hadir di sini untuk mendengar langsung dari masyarakat, karena hadir disinikan ada juga kepala-kepala desa di wilayah tempunak hulu, saya tampung nanti sehingga bisa kita perjuangkan kedepannya,” ucap Yessy.

Hadir pada kegiatan reses tersebut, unsur Forkopimcam Ketahanan Pangan Dinas Pertanian & Perkebunan Kab. Sintang, Jajaran CU Keling Kumang, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kab. Sintang, para Kepala Desa di wilayah Tempunak Hulu dan masyarakat Desa Benua Kencana. tim

Tinggalkan Balasan