SINTANG, HR – Bupati Sintang, Kalimantan Barat, dr, H. Jarot Winarno, tiba-tiba sakit lagi, jatuh sakit di gedung rapat DPRD daerah itu.
Padahal, Jarot di ketahui masyarakat Sintang, sudah sembuh pasca berobat ke Jakarta, pada 30/8 sudah ngantor bahkan sidak ke Puskesmas Tjg Puri.
Jarot tiba-tiba sakit lagi, persis usai hadiri paripurna penandatanganan nota kesepakatan KUA-PPAS Perubahan tahun 2021 di gedung DPRD daerah itu (31/8).
Bupati Jarot terlihat sakit, ketika beranjak beberapa langkah dari tempat duduknya hendak pulang/keluar gedung, langkahnya oleng seperti mau tumbang.
Melihat Bupati nyaris tumbang, ajudan dan para staf yang dekat tempat kejadian, cepat-cepat papah bupati dan membawanya keluar gedung.
Atas kejadian itu, rapat yang dipimpin Ketua DPRD daerah itu, Florensius Ronny yang dihadiri 2/3 anggotanya, sejumlah pimpinan OPD dan Forkopimda, sontak kaget dan berhamburan mau menolong.
“Kami tidak mengetahui dibawa kemana bupati ketika itu,” ujar sumber HR disana.
Sumber HR ini juga katakan, bahwa dari awal paripurna dibuka hingga selesai, bupati terlihat sehat, termasuk lakukakan penandatanganan, tiba-tiba sakit ketika mau pulang, sambungnya.
Info terakhir Kamis (2/9) dari Kepala Dinas Kesehatan Kab Sintang, dr. Hery Shinto Linoh mengatakan, sejak peristiwa 31/8 di gedung dewan, bupati Jarot dirawat di rumah pribadinya di Kompleks Transito Sintang.
Bupati Jarot dikatakan Shinto, mengalami kejadian itu dipicu terlalu capek saat mengikuti rapat dewan.
Tidak sempat jatuh, namun untuk pemulihan siang ini (2/9) beliau berangkat ke Pontianak untuk kontrol ulang, jelasnya kepada HR.
Shinto juga sebut bahwa saat mulai lagi bertugas 30/8 pasca berobat dari Jakarta, kondisinya memang sudah mampu melaksanakan tugas.
Ditanya apa sebenarnya penyakit bupati Jarot dan apakah masih bisa sembuh, Shinto kembali ingatkan bahwa bupati Jarot mengalami stroke dan masih bisa sembuh.
Dan, Shinto sebut bahwa, saat akan dibawa ke Pontianak bupati Jarot masih bisa berkomunikasi walapun belum sepenuhnya normal.
Sementara pantangannya, bupati disarankan dokter jaga pola hidup sehat.
“Karenanya, untuk pemulihan kali ini butuh waktu dua minggu kedepan, ujar Shinto seraya membantah bahwa adanya informasi bupati akan di bawa ke luar negeri untuk berobat, tidak benar itu,” tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kab Sintang Dra Yosefa Hasnah dikonfirmasi HR mengenai kondisi bupati Jarot terkini dan akan kemungkinan cuti sakit lagi.
Sekda menjawab HR lewat whatsAppnya singkat saja yakni, “pak bupati sedang pemulihan rencana mau check kesehatan ke Pontianak”.
Untuk sekedar pembaca HR ketahui, bupati Sintang 2 periode itu (dr H Jarot Winarno-red) sejak Juli – Augustus 2021 telah beberapa kali diinformasikan jatuh sakit dan sudah berobat ke Jakarta.
Terakhir dipertengahan Augustus bupati ramai dibicarakan terserang stroke sehingga cuti sakit berobat sebagaimana di informasikan Sekda Yosefa kepada HR (28/8). “Akhir cuti bupati 29/8/2021 tanggal 30/8 sudah mulai ngantor,” tulis bu Yosefa dalam WhatsAppnya menjawab HR.
Sekda dalam keterangannya, tanpa menyebut surat cuti ini mulai tanggal berapa hingga jatuh tempo 29/8.
Menyikapi kondisi terkini sakit bupati Sintang Jarot Winarno, dan informasi cuti berobatnya yang dinilai banyak pihak tidak transparan, telah membuat masyarakat Sintang bingung.
Demikian juga soal sakit bupati sendiri, sesungguhnya apa masih dapat sembuh atau tidak, hal ini masyarakat minta pemerintah umumkan.
Maksud dan tujuan pengumuman itu, supaya masyarakat mengetahui siapa yang memimpin daerah ini selama bupati sakit, ungkap Sutarman (46).
Sutarman bahkan tegaskan, ketika sudah masuk tiga bulan ini bupati Jarot tidak bisa efektif bekerja, sebaiknya DPRD Sintang sudah saatnya meminta informasi kesehatan yang bersangkutan kepada pemkab Sintang, kaitan apakah mampu tidak mampu lagi jalankan tugasnya sebagai bupati.
Namun, kalau dapat usul Sutarman, akan lebih baik jika yang bersangkutan mengundurkan diri, untuk fokus rawat kesehatannya.
“Maksud saya, pak Jarot sebaiknya fokus saja menjaga/utamakan kesehatannya, daripada cuti sakit- cuti sakit, ini kesan tak baik bagi pak Jarot sendiri,” saran Sutarman. tim