Untuk Pencari Kerja dan Perusahaan di Kota Sorong, Disnaker Tingkatkan Pelayanan dan Pengawasan

oleh -1.4K views
oleh
Kadisnaker Kota Sorong

KOTA SORONG, HR – Kepala Dinas Tenaga Kerja Drs Mesak Yumame, baru-baru ini, di ruang kerjanya, menyatakan, bahwa jumlah pencari kerja yang terdaftar di Disnaker Kota Sorong sampai dengan Oktober 2018 berjumlah 5.175 orang. Jumlah itu terdiri dari berbagai jenjang pendidikan yang meliputi SMP, SMA, Diploma dan Strata Satu.

Drs Mesak Yumame mengatakan bahwa Kota Sorong adalah Kota transit untuk Propinsi Papua Barat, tentu pencari kerja dari luar daerah yang datang ke Kota Sorong sangatlah banyak. Ditambah lagi dengan pencari kerja warga Kota Sorong. Mengingat hal ini, maka pemerintah Kota Sorong akan melakukan teknis-teknis yang bernilai positif, sehingga tenaga kerja ini bisa terserap baik.

Kadisnaker menyampaikan, Pemerintah Kota Sorong melalui dinas yang dipimpinnya akan selalu meningkatkan pelatihan -pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Sehingga tenaga kerja lokal menjadi tenaga kerja yang mempunyai keahlian, mendapatkan sertifikat.

Tujuan pelatihan ini adalah memberi bekal keahlian kepada tenaga kerja. Sehingga tenaga kerja tersebut bisa membuka usaha sendiri. Disamping itu, tenaga kerja tersebut bisa diserap di perusahaan-perusahaan kecil, menengah bahkan perusahaan besar. Program ini sudah berjalan sebelumnya.

“Sekarang kita tinggal bagaimana teknisnya, sehingga program ini tetap berjalan dan bila perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.

Drs Mesak Yumame menyampaikan, pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Sorong melalui instansi yang dipimpinnya, harus bisa menggandeng para investor untuk berinvestasi di Kota Sorong. Tujuannya untuk menciptakan pelaku-pelaku bisnis di Kota Sorong, sehingga tenaga kerja semakin terserap.

Kedepan, pengawasan-pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang memperkerjakan karyawan harus ditingkatkan, sehingga si pemberi kerja dan yang diberi kerja harus seimbang. Dengan demikian karyawan tersebut bekerja sesuai dengan hak dan kewajibannya.

Diakhir perbincangan dengan Kepala Dinas Tenaga kerja, HR menyinggung mengenai kendala-kendala yang dihadapi tenaga kerja di Kota Sorong. Drs Mesak Yumame menyampaikan, bahwa kendala yang dihadapi sebenarnya tidak ada.

“Namun dibalik itu, saya harus jujur, mengenai bagaimana mempergunakan anggaran yang ada dengan baik. Walaupun anggarannya minim, harus bisa dipergunakan dengan baik, sehingga dapat mencapai tujuan atau sasaran dengan tepat,” ujarnya.

Tantangan berikutnya adalah membekali tenaga kerja khusus orang Papua. Sehingga orang Papua ini bisa mempunyai skill yang baik. Tentu dengan demikian, tenaga kerja orang Papua ini bisa sejajar dengan pencari kerja dari luar daerah. Kalau sudah hal ini tercapai, berarti orang Papua sudah bisa bekerja dengan skill yang dimiliki, di perusahaan-perusahaan besar, seperti perusahaan migas dan tambang.

“Kalau tingkat pengangguran bisa teratasi dengan baik di Kota Sorong, maka tingkat kenyamanan dan ketentramam tercipta dan terjaga dengan baik,” ujarnya. bj

Tinggalkan Balasan