MAMUJU, HR – Sejumlah massa yang tidak terima dengan hasil pemilu menyerbu kantor KPU Kabupaten Mamuju dijalan Asrama Haji Kecamatan Karema Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat.
Namun penyerbuan massa yang anarki ini langsung dihalangi TNI-AD dengan 2 Satuan Setingakat Pleton (SSK) dari Jajaran Korem 142/Tatag, agar situasi tidak menjadi semakin anarkis.
Massa yang anarki yang menyerbu kantor KPU Kabupaten Mamuju ini, tentunya bukanlah hal yang nyata. Namun ini merupakan sebuah simulasi yang dilakukan oleh TNI-AD Jajaran Korem 142/Taroada Tarogau dalam mengawal pengamanan pelaksanaan pemililhan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019.
Komandan Kodim (Dandim) 1418/Mamuju Letkol Inf.Jamet Nijo Sebagai Koordinator Wilayah TNI-AD di Kabupaten Mamuju menerangkan bahwa, simulasi ini dilakukan dalam rangka mengamankan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019.
“Hari ini adalah kegiatan simulasi pengamanan dan antisipasi dalam menghadapi aksi anarkis massa calon yang tidak puas dengan hasil pileg maupun Pilpres nanti di Kabupaten Mamuju”
“Ini adalah bentuk kesiapan TNI- AD untuk membantu Polri jika kiranya nanti terjadi aksi anarkis massa dalam pelaksanaan pemilu, agar kondisi wilayah tetap aman dan kondusif,” Ujar Dandim Mamuju, Letkol Inf.Jamet Nijo.
Latihan Simulasi ini dilakukan untuk terjadinya kerusuhan agar tidak meluas yang tentunya akan dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku seperti jika nantinya adanya permintaan bantuan dari Polri.
Jajaran Korem 142/Tatag dan Kodim 1418/Mamuju bisa bersinergi dalam melaksanakan tugas sesuai prosedur yang berlaku, dan dari TNI-AD siap dengan kekuatan penuh.
Ditempat yang sama Ketua KPU Kabupaten Mamuju Hamdan Dangkang kepada media menerangkan, bahwa sebagai ketua KPU Mamuju dirinya sangat mengapresiasi atas pengamanan yang selalu siap siaga dari TNI-Polri dalam menjaga penyelenggara Pemilu.
“Kami dari KPU sebagai penyelenggara pemilu sangat antusias dan mengapresiasi terhadap kegiatan hari ini yang dilakukan jajaran Korem 142/Tatag. Ini adalah langkah awal pihak pengamanan dalam mengantisipasi kemungkinan adanya konflik massa yang tidak puas dengan hasil ataupun pada saat penyelenggaraan pemilu nanti,” ujar Hamdan.
Namun, Hamdan berharap agar keributan masa ini hanyalah sebatas simulasi dan tidak terjadi pada saat penyelenggaraan pemilu ataupun setelah penetapan”.
“Kami berharap ini hanya sebatas simulasi dan dalam penyelenggaraan serta hasil penetapan nya nanti tidak ada keributan, dan adanya pengamanan dari TNI-Polri juga sangat membantu kinerja KPU dalam melaksanakan tahapan demi tahapan pemilu 2019,” harap Hamdan.
Simulasi Pengamanan Pileg dan Pilpres hari ini dilakukan serentak di seluruh indonesia oleh jajaran TNI-AD selama 12 hari kedepan.
Simulasi dilakukan TNI-AD untuk memberi keamanan kepada penyelenggara Pemilu tahun 2019 dan juga memberikan kenyamanan terhadap masyarakat pra dan pasca pemilu 2019 terlaksana.
Simulasi TNI-AD di kantor KPU Mamuju dikoordinatori langsung oleh Kasi Ops 142/Tatag, Mayor Inf.Muh Amin dan Letkol Inf.Jamet Nijo (Dandim) Sebagai Koordinator Wilayah 1418/Mamuju.
Adapun beberapa perwira yang ikut dalam simulasi pengamanan di KPU ialah: Kolonel Arm Andi Kaharuddin (Pa Sahli Pangdam XIV/Hsn), Mayor inf Andi Ismail SE ( Kasdim 1418/Mmj), Mayor. Czi Yanfri (Kasi intelrem 142/Tatag), Mayor Arm. Novan Andriansyah (Kasi Terrem 142/Tatag), Kapten. Inf Muh. Bactiar (Pasiops Dim 1418/Mmj, Kapten. Inf Borahima (Pasi Inteldim 1418/Mmj), Kapten. Inf Djanwar (Pasiterdim 1418/Mmj), Letda. Inf Mahmud (Pasilogdim 1418/Mmj), Kpt. Inf Alwi Danramil 1418-01, Kapten Inf Jalaluddin Danramil 1418-03, Kpt. Czi Agus Danramil 1418-05, Letda Inf Makmur (Dan Unit Letkol). tia