Tiga Pemuda Kritis, Korban Preman Baji Pangasseng

oleh -1.4K views
oleh

SULSEL, HR – Kriminalitas di seputaran Jalan Cendrawasih tepatnya Jalan Baji Pangasseng menelan korban lagi. Herannya tidak ada tindakan yang komprehensif di daerah ini oleh pihak Polrestabes Makassar dan pemerintah setempat.

Premanisme di daerah Baji Pangasseng sudah tidak terkendali lagi, pihak aparat kepolisian diduga kurang peka dan seharusnya intens melakukan pengawasan dan patroli di daerah tersebut.

Kali ini korbannya seorang warga Malengkeri Makassar dan dua orang warga Kab Gowa. Ketiga korban kini mendapat perawatan intensif di RS Bhayangkara Makassar. Ketiga korban mengalami luka yang sangat parah dan mengenaskan.

Wahyu warga Malengkeri yang berboncengan bersama temannya harus kehilangan 2 jarinya, diduga akibat keganasan geng preman yang ada di Jalan Baji Pangasseng dan sekitarnya.

Wahyu bersama dengan dua korban lainnnya, Dhana dan Fahmi masih menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara.

Dhana mengalami luka menganga di bagian belakang kepala, luka lebam, bengkak di wajah dan matanya, luka dalam di dada, karena sudah mengalami muntah darah hingga 5 kali. Sedangkan Fahmi mengeluarkan darah dari telinga, luka di kepala dan penuh luka di seluruh wajahnya.

Kronologis kejadiannya menurut saksi mata, Yusran, “sepulang dari Pantai Losari bersama Dhana dan Fahmi melewati Jalan Cendrawasih, sesampai di depan Jalan Baji Pangasseng tiba-tiba mereka dipalangi bambu oleh pelaku, tanpa sebab dan ketahui permasalahannya apa, setelah kami terjatuh langsung mereka menyerang membabi buta dengan parang dan balok, saya sempat lolos lari setelah terjadi penyerangan.”

Sementara korban lainnya Wahyu di keroyok beberapa waktu saat melintas juga di tempat kejadian. Menurut penuturan saksi mata, yang tidak ingin disebutkan namanya, bahwa Wahyu kehilangan jari karena saat ditebas dia memegang mata samurai, dan pelaku menarik samurai tersebut.

“Saya masih sempat lihat Dhana dari kejauhan berkelahi dengan puluhan orang pelaku, saya ke sana mau bantu tapi pelaku sudah kabur semua,” tambahnya.

Sedangkan paman korban (Dhana) pun turut murkan.

“Kalau pihak kepolisian tidak bisa mengamankan pelaku sampai malam ini, maka jalan Baji Pangasseng dan sekitarnya akan dipenuhi orang Pallangga dan Bajeng, yang akan turun untuk mencari pelaku. Apa susahnya polisi mencari pelaku karena di sana itu banyak CCTV di setiap ruko, kami siap berlakukan hukum adat untuk mengamankan preman-preman ini,” ujar Dadang Dg Nai. kartia

Tinggalkan Balasan