Tanah Longsor Berpotensi Bahayakan Siswa SDN Sukamulya 1

oleh -511 views
oleh
TANGERANG, HR – Maut sedang mengancam sekitar 900 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukamulya 1, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Pasalnya, sudah hampir setahun lahan sekolah yang berada di sisi Perumahan Mulya Asri Citra Raya dengan ketinggian 2 meter dan sepanjang 70 meter terus-menerus mengalami longsor.
Ketua Komite SDN Sukamulya 1, Tohir, menyebutkan, pemilik tanah di bawah lahan sekolah tersebut yakni Pengembang Citra Raya. Meski mengaku telah melaporkannya adanya longsor tebing yang membahayakan anak sekolah, namun belum mendapat tanggapan bagian pertanahan pengembang perumahan itu untuk memperhatikannya.
“Kami memang khawatir pada keselamatan anak. Takutnya akan memakan korban,” papar Tohir kemarin.
Akhirnya Ditinjau
Tak cukup sampai disitu, Tohir juga beberapa kali melayangkan surat pada Pemerintahan Cikupa. Terakhir Tohir menyurati Camat setempat sekitar sebulan lalu Syukurlah, Camat Cikupa, Hendar Herawan akhirnya menanggapinya.
Pada Kamis 26 November 2015, ia sudi memberikan perhatian dengan meninjau kondisi lahan longsor memprihatinkan itu. “Saya bersama Kasi Pembangunan Kecamatan Cikupa, Ibu Lia, dan staf Kelurahan Sukamulya, Pak Ujang, didampingi Kepala SDN Sukamulya, Pak Oman, sengaja mengunjungi SDN Sukamulya 1 untuk meninjau lokasi longsor,” ucapnya.
Saat ditanya tindaklanjut yang dilakukannya setelah meninjau lokasi, dikatakannya akan segera melaporkan lebih dulu ke Sekretaris Daerah. Namun dirinya mengaku belum bisa memastikan apakah persoalan longsor akan mendapat partisipasi dari pengembang Citra Raya.
“Saya sementara ini baru menjembatani laporan warga ke Pemkab Tangerang, serta menunggu arahan atasan untuk langkah-langkah selanjutnya,” imbuh Hendar.
Sementara itu, menurut Lia selaku Kasi Pembangunan Kecamatan Cikupa, persoalan longsornya lahan sekolah telah berlangsung cukup lama. Bahkan saat bagian pembangunan Kecamatan Cikupa mendapat kegiatan untuk pemagaran sekolah beberapa waktu lalu, akhirnya tidak bisa dilaksanakan pembangunannya karena kondisi mengerikan itu. titing

Tinggalkan Balasan