Sugiyono membayar Amin dengan Cek Bodong

oleh -81 Dilihat
oleh

TANGERANG, HR – Amin adalah seorang pengusaha kayu yang kesehariannya membuatan kusen rumah. Amin Jaya adalah warga Cikupa kabupaten Tangerang.
Sekarang ini Amin mengalami kebangkrutan setelah mengerjakan proyek perumahan Citraland Puri Serang Banten.

Menurut keterangan Amin kepada HR, Sabtu (27/2), modal untuk proyek pembuatan kusen pintu dan jendela telah habis tidak tersisa, dikarenakan pembayaran dari pemborong nakal menggunakan cek kosong oleh Sugiyono (Yono).

Semua pembayaran di bayar oleh Yono sebesar Rp 143.374.000, dengan menggunakan Cek Bank Mandiri. Dan ketika dicairkan, ternyata cek tersebut kosong dan Amin pun harus melakukan tindakan cepat.

Amin pun berniat sesegera mungkin akan melaporkan Sugiyono ke pihak berwajib, apa bila tidak dapat menyelesaikan pembayarannya.

Kepada HR, di bengkelnya, Amin menyatakan, “mobil yang selama ini dipergunakan oleh saya untuk mengantar kusen ke Citraland Puri Serang Banten sudah saya gadaikan untuk modal pembiayaan dan kerja sama saya dengan Perumahan Citraland Puri Serang Banten, ditambah lagi sebuah sepeda motor kami, untuk dititipkan di rumah sakit sebagai jaminan salah satu keluarga kami yang ingin menjalankan operasi, bagaimana tidak menjadikan hidup saya menjadi susah, gara-gara Sugiyono memberikan cek kosong kepada saya.”

Yang lebih miris lagi, yang HR lihat dalam hal ini, anaknya Amin harus rela tidak sekolah karena sudah tidak ada biaya lagi.

Amin adalah warga kampung Cikupa Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang, begitu naas mengalami kerugian yang sangat luar biasa sehingga menjadikan hidupnya menjadi sulit seperti sekarang ini.

Bahkan mengeni motor yang dititipkan Amin di Rumah Sakit Sari Asih Karawaci Tangerang, sampai berita ini diterbitkan, belum bisa diambil, dikarenakan anak yang dirawatnya sudah meninggal dunia pada 15 hari lalu. Nama anak Amin yang meninggal dunia di RS Sari Asih adalah Pirda Amelia. Nasib malang Pirda Amelia hingga akhirnya tutup mata pada usia muda.

Sementara ini suplayer yang beralamatkan di Perumahaan Citra Raya Cikupa Kabupaten Tangerang ketika HR hendak mengkonfirmasi, Direktur Citraland Puri Serang Banten tidak pernah ada di kantornya. Menurut staf dan karyawannya, Direktur Citraland sedang ada diluar kantor dan sedang rapat.

Kasus serupa juga terjadi pada Ahmad, warga Kampung Balaraja Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang sebagai pemasok aluminium. Modalnya habis oleh proyek Citraland Puri Serang Banten, yang belum dibayarkan oleh pengembang sebesar Rp 56 juta.

Bahkan menurut Ahmad juga, hal itu belum termasuk Ibu pedagang nasi yang selama ini berjualan di proyek tersebut masih menunggu pembayaran dari Citraland, sekitar kurang lebih Rp 20-an juta yang ditinggalkan oleh pemborong sama. Sementara Reza, pihak Pengembang Citraland belum dapat dikonfirmasi oleh HR.

Yono adalah orang yang mengeluarkan cek kosong untuk pembayaran, cek kosong yang di keluarkan Yono sebesar 143.374.000.

Lewat via telpon antara Amin dengan Reza, amin mengatakan, “saya tidak mengetahui masalah sudah di bayar atau belum dengan Pak Yono, yang jelas saya sudah dibuat bangkrut menerima pekerjaan di tempat bapak, dan saya pun berkali-kali memohon ke bapak, akan tetapi bapak seakan dan tim bapak cuci tangan dengan permasalahan saya.”

“Padahal dengan kenyataan yang ada, saya telah mengirim kusen pintu dan jendela type 22 sebanyak 30 unit dan type 36 sebanyak 11 unit dan kusen tersebut sudah terpasang di lokasi proyek bapak Reza. Tapi semuanya bapak menutup mata dan tidak memperhatikan pembayaran terhadap saya, hingga saya kehabisan modal dan menjadi bangkrut, karena perlu bapak ketahui saya adalah usaha kecil. Sekarang bapak Reza lebih membela suplayer yang memang ada MoU-nya dengan pihak Ciputra Citraland Serang Banten?” ujarnya.

Padahal bapak juga mengetahui kalau saya belum ada pembayaran satu sen pun. Untuk pemasangan kusen pintu dan jendela di perumahan Citraland Puri Serang Banten, sangat tidak adil jika bapak Reza harus mengorbankan saya dan Amin demi menyelamatkan suplayer yang ada MoUnya dengan pihak putra.

Dari pembicaraan via telpon Reza tidak dapat berbuat yang terbaik pada Amin si Tukang kusen. Reza mengatakan lewat via telpon pada amin, “Pak Amin untuk tanggung jawab saya kepada Yono sudah saya laksanakan, jadi tinggal bagaimana Yono terhadap bapak Amin, dan saya pun sudah berupaya untuk telpon pak Yono agar secepatnya datang pada pak min.” linda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.