Siswa SDN 1 Bonyokan Siapkan Mental Jelang UN

oleh -506 views
oleh
Basuh kaki ibu demi memohon restu
KLATEN, HR – Selain persiapan materi, para siswa sekolah dasar (SD) yang akan menjalani Ujian Nasional (UN) pada Senin (18/5) perlu menyiapkan mentalnya.
Salah satu cara mensugesti agar siap mental adalah dengan meminta restu dan doa orang tua . Itulah yang dilakukan oleh 46 siswa SDN 1 Bonyokan, Kecamatan Jatinom Klaten pada Rabu (13/5) setelah menggelar sholat dhuha bersama.
Mereka melakukan sungkeman kepada ibundanya masing-masing dan usai acara sungkeman para siswa melakukan proses membasuh kaki ibunya. Hal ini dilakukan sebagai simbol permintaan maaf dari sang anak demi melanjutkan perjuangan berat yang akan mereka tempuh.
Tak pelak, permintaan maaf yang tulus dari anak-anak ini membuat ibu- ibu terharu, hingga banyak para ibu yang akhirnya meneteskan air mata saat tangan mungil buah hatinya menyekakan air mencuci kaki mereka. Beberapa orang tua dari mereka bahkan tidak kuasa menahan haru dan langsung memeluk anaknya.
“Tidak menyangka anak-anak sudah beranjak dewasa, ternyata mereka sudah harus menjalani satu langkah terakhir di pendidikan tingkat SD ini,” ungkap Vika, salah tua murid.
Kepala SDN 1 Bonyokan Sumadi mengatakan, kegiatan ini digelar untuk membekali para siswa dengan mental yang kuat, terutama dengan datangnya restu dari para ibu yang tentunya akan menguatkan kepercayaan diri anak-anak.
“Sungkem dan membasuh kaki membuktikan kecintaan anak pada ibu dan sebaliknya dari ibu kepada anak, ini menjadi bekal yang lebih penting agar anak lebih percaya diri. Yang lebih penting lagi, ibu memberikan doa yang tulus saat sungkem dan proses basuh kaki. Doa sangat penting bagi sebuah perjuangan termasuk menjalani UN Senin,” ujarnya.
Dengan menggelar doa bersama, diharapkan para siswa bisa menjalani UN dengan lancar, mulai dari kondisi kesehatan yang stabil, kemudahan menjawab soal sampai mendapatkan hasil ujian yang baik. Pihaknya juga menghimbau, orang tua siswa untuk selalu mengawasi anaknya menjelang ujian diantaranya tidak mengajak anak pergi jauh serta selalu mengarahkan untuk belajar termasuk mengurangi nonton tv.
“Tahun ini ada sebanyak 46 siswa yang ikut UN, kami berharap nilai anak-anak bisa maksimal sehingga diterima disekolah lanjutan yang favorit seperti lulusan tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Vika berharap bisa menjalani UN dengan lancar. Selain itu, ia mohon doanya terkabul setelah minta ampun atas kesalahnya kepada ibundanya. “Saya merasa optimis menghadapi UN dan inginya semua lancar dan lulus dengan nilai yang maksimal sehingga bisa diterima di sekolah yang unggulan,” ungkapnya. ■ ani sumadi

Tinggalkan Balasan