Semester I 2025, PTP Nonpetikemas Torehkan Pertumbuhan

General Cargo dan Curah Kering Jadi Penopang Pertumbuhan
General Cargo dan Curah Kering Jadi Penopang Pertumbuhan

JAKARTA, HR — PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) mencatat kinerja positif sepanjang Semester I 2025. Dengan mengedepankan layanan terintegrasi dan teknologi terbaru, perusahaan optimistis mampu mencapai target throughput tahun ini.

PTP Nonpetikemas menargetkan throughput sebesar 53,5 juta ton/m³ pada 2025. Untuk merealisasikannya, manajemen meluncurkan sejumlah program strategis, seperti modernisasi terminal, kolaborasi dengan pemilik kargo dan pelaku logistik, penerapan layanan Port Management Service berbasis Planning & Control melalui PTOS-M, serta penguatan aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment).

Hingga akhir Juni 2025, realisasi throughput mencapai 22.401.788 ton/m³, naik 6,05% dibanding periode sama tahun lalu (21.124.424 ton/m³). Kontribusi arus barang berasal dari empat kemasan utama: Curah Kering 45%, General Cargo 27%, Curah Cair 22%, dan Bag Cargo 6%.

General Cargo tumbuh pesat, terutama di Cabang Tanjung Priok yang mencatat 4.633.805 ton/m³ (naik 29,81%), Banten 416.430 ton/m³ (naik 20,73%), dan Pangkal Balam 29.386 ton/m³ (naik 26,29%). Pada Bag Cargo, lonjakan terbesar terjadi di Teluk Bayur 398.265 ton/m³ (naik 59,32%), diikuti Tanjung Pandan 248.785 ton/m³ (naik 12,61%), dan Tanjung Priok 62.304 ton/m³ (naik 15,86%).

Kinerja PTP Nonpetikemas Semester I 2025
Kinerja PTP Nonpetikemas Semester I 2025

Curah Cair juga meningkat dengan Jambi 532.061 ton/m³ (naik 69,64%), Teluk Bayur 1.441.073 ton/m³ (naik 11,11%), dan Panjang 434.661 ton/m³ (naik 33,46%). Sementara Curah Kering tumbuh pesat di Pontianak 965.592 ton/m³ (naik 691%), Cirebon 1.659.230 ton/m³ (naik 18,57%), dan Pangkal Balam 150.347 ton/m³ (naik 77,03%).

Pertumbuhan General Cargo didorong peningkatan bongkar muat komoditas steel product di Tanjung Priok. Curah Cair melonjak berkat pengapalan kondensat PT Laban Raya Samodra di Jambi dan volume minyak goreng PT Ligita Jaya di Teluk Bayur. Untuk Curah Kering, kenaikan signifikan di Cirebon berasal dari batubara PT Indragarda Paling Gesit, PT Abra Cirebon Sakti, dan PT Eka Nusa Dwi Sapta, serta pasir kuarsa milik PT Abra Cirebon Sakti. Bag Cargo meningkat karena distribusi semen di Teluk Bayur dan trafik pupuk kemasan PT Pupuk Iskandar Muda.

Sepanjang 2024, indikator ton ship day (T/S/D) juga menunjukkan performa positif. PTP menyumbang 39% terhadap SPMT Group dengan total throughput 47.046.785 ton/m³. Secara nasional, Tanjung Priok menempati posisi tertinggi pada General Cargo, Teluk Bayur posisi ketiga pada Curah Cair, dan Tanjung Priok kembali unggul pada Curah Kering.

“Target 2025 mencerminkan komitmen kami terhadap pertumbuhan dan keunggulan. Modernisasi terminal, ekspansi bisnis, serta kolaborasi dengan pengusaha bongkar muat dan mitra strategis menjadi kunci pencapaian,” tegas Indra Hidayat Sani, Direktur Utama PTP Nonpetikemas. krisman

[rss_custom_reader]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *