Sekretaris Dinkes Ungkap 22 Kasus AKI

oleh -13 Dilihat
Ridwan Pane.

SINTANG, HR – Kebanyakan kasus ibu meninggal terjadi di rumah, perjalanan dan fasilitas kesehatan, dan rata-rata karena pendarahan dan hipertensi.

Untuk tahun 2021 ini saja, sudah 22 kasus kematian ibu yang terjadi oleh faktor pendarahan dan hipertensi, itu fakta.

Hal ini diungkap drg Ridwan Tony Pane, Sekretaris Dinas Kesehatan Kab Sintang Kalimantan Barat, pada kegiatan Bergerak Bersama Untuk Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Stunting Selasa 23/11 di Aula Balai Praja, Kantor Bupati Sintang.

Maka belajar dari kasus ini, kita mengambil kebijakan yang merata akan menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui rencana aksi yang sudah disusun ini.

Sebab Sintang merupakan salah satu dari 200 kabupaten kota yang menjadi locus penurunan AKI dan AKB, sambung Ridwan Tony Pane

Kita harus bergerak bersama dalam menurunkan AKI dan AKB ini. ajak Pane kemudian.

Setiap tahapan menurunkan AKI / AKB harus dicermati dengan baik Soal data kematian bayi yang ada pada kami, mungkin realitanya lebih tinggi, hanya saja tidak dilaporkan.

Maka perlu bekerjasama semua pihak. Supaya kebijakan yang kita ambil lebih baik ke depan.

Status gizi anak-anak Kabupaten Sintang untuk 5 tahun terakhir terus membaik sehingga harapan kami kasus AKI dan AKB juga bisa menurun.

“Locus penurunan AKI/AKB di Kabupaten Sintang ada di 9 kecamatan. dan bersama Tim Dinas Kesehatan yang terus bergerak bersama tim lainnya, harapan kita penurunan AKI AKB ini mencapai target setiap tahunnya,” ujar Pane. tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.