SDN 5 Cigedug Gelar Kolase

oleh -502 views
oleh
GARUT, HR – Dalam Rangka Gerakan Cigedug Cerdas Berkarakter sebagai bagian dari pembelajaran sekolah diwilayah UPT Pendidikan Kecamatan Cigedug, Garut, Jawa Barat, Sabtu (14/10), SDN 5 Cigedug gelar kegiatan kolase.
Para siswa SDN 5 Cigedug 
perlihatkan karya seni kolase masing-masing.
Para siswa SDN 5 Cigedug Garut ini diajarkan kolase yang merupakan suatu bidang seni rupa yang merupakan komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan.
Kepala SDN 5 Cigedug, Tety Sumiati, S.Pd.SD mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran kolase ini sengaja diselenggarakan sebagai bentuk upaya sekolah guna pembentukan karakter serta mengasah motorik siswa, selain sebagai sebuah seni, Kolase dapat mengasah ketajaman intuisi kepedulian siswa terhadap kelestarian lingkungan. Sebab, kolase bisa menjadi solusi bagi daur ulang sampah atau barang bekas yang mengganggu kebersihan dan keasrian lingkungan. Sehingga siswa sejak usia anak diasah afeksi nya untuk responsive dan peduli terhadap lingkungan hidup, dan mereka kita kembangkan pola pemikirannya untuk memanfaatkan sesuatu yang terbuang dan tidak berharga menjadi suatu hasil karya yang bernilai tinggi.
Teti menambahkan barang-barang sampah seperti majalah bekas, koran bekas, kardus, kaleng, plastik kemasan, dan daun-daun kering di sekitar rumah atau sekolah dapat dimanfaatkan para siswa sebagai bahan untuk membuat kolase.
“Mungkin hasil belajar anak-anak kami belum sebagus para seniman kolase yang sebenarnya, karena anak-anak masih dalam tahap pembelajaran,” ujar Tety.
Para siswa tengah membuat kolase.
Sementara itu, Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Cigedug Ma”mun Gunawan mengaku bangga dengan kreatifitas pembelajaran yang dilaksanakan SDN 5 Cigedug.
“Buat saya, materi pembelajaran kolase bukan sekedar karya kolase nya, tetapi makna filosofis yang akan ditanamkan kepada anak didik, bahwa ilmu akan merubah sesuatu yang tidak berharga menjadi sesuatu yang bernilai, disinilah sesungguhnya proses pendidikan kita laksanakan untuk bukan sekedar mencerdaskan siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai dasar yang berkarakter,” ujarnya.
Bahkan yang lebih membanggakan lagi, menurut Ma’mun, SDN 5 Cigedug termasuk sekolah yang siswanya membludak dengan jumlah siswa mencapai angka 500-an, namun memiliki jumlah ruang kelas yang terbatas dan tanah yang sudah tidak mungkin untuk dibangun ruang kelas baru agar siswa dapat tertampung sesuai rasio daya tampung kelas per rombel. Namun didalam keterbatasannya tidak menghalangi Kepala Sekolah dan Guru untuk mengembangkan model-model kreatif pembelajaran. deni


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan