SDN 1 Dadap Kab Tangerang Kumuh dan Kotor

oleh -649 views
oleh
TANGERANG, HR – Sekolah sehat dan asri tentunya akan menciptakan kegiatan belajar mengajar nan baik serta sumber daya pun akan mumpuni. Namun sebaliknya, bagaimana bila masih ada sekolah yang kumuh dan kotor dan dibiarkan tetap beroperasi tanpa diperhatikan sarana dan prasarananya oleh Pemkab? SDN 1 Dadap Kab Tangerang merupakan salah satunya.
Selasa (31/10), sekitar pukul 11.00 WIB, HR mengunjungi SDN 1 Dadap Kab Tangerang. Tampak sunyi dan sepi bak tanpa penghuni. Parahnya lagi, fisik bangunan mulai rusak dan rapuh, atap genting bocor, toilet tak layak pakai, dan ruang belajar mengajar pun tak layak pakai.
Sayangnya, HR tidak berhasil menemui penanggungjawab sekolah itu. “Ibu Kepala Sekolah tadi pagi ada, kalau di waktu siang tidak terlihat, mungkin sudah pulang atau ada acara keluar,” ujar warga di sekitar sekolah yang berprofesi sebagai penambal ban.
Dikatakan warga tersebut, Kepala Sekolah masih baru bertugas di SDN 1 Dadap Kab Tangerang. Dia menceritakan bahwa sekolah ini jika hujan atapnya bocor, jika hujan besar air meluap dari selokan dan sekolah tersebut terendam hingga diatas mata kaki. Bila sudah banjir, anak didik jadi malas sekolah karena ruang kelas mereka banjir dan bocor.
Menurut kabar dari warga, Asni Rina Wati selaku Kepala SDN 1 Dadap merasa khawatir dan kurang nyaman mengadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, akibat situasinya sangat dan amat sangat berbahaya untuk anak didiknya.
Karena atap yang bocor, genteng yang jatuh tidak boleh diperbaiki atau dibenahi. Info yang HR dapatkan bahwa lokasi tanah yang diatasnya berdiri SDN 1 Dadap adalah tanah bermasalah dan dalam sengketa oleh pemilik tanah.
Salah seorang guru mengatakan, tanah ini sedang digugat oleh ahli waris, jika ada genteng yang jatuh dari atas atap tidak diperbolehkan oleh ahli waris untuk diperbaiki, bagaimana sekolah mau merasa nyaman dalam hal ini.
Sekecil genteng jatuh saja sekolah tidak boleh ada renovasi atau alokasikan ke tempat yang lain. Semua sedang sengketa jangan pernah ada perbaikan,” ucap salah satu guru menirukan ahli waris.
Tanah ini merupakan pemilik alm Abd Hamid bin Sanan yang konon katanya adalah ahli waris pemilik tanah yang sudah dihibahkan pada SDN 1 Dadap Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, ternyata malah digugat hingga sekolah tersebut tidak dapat bergerak dari kegiatan Pemkab Tangerang.
Menindaklanjuti hal itu, HR pun mendatangi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Kamis (2/11), untuk menanyakan pada perencanaan mengapa tidak ada anggaran dan bantuan apapun pada SDN 1 Dadap.
Albet selaku pihak Perencanaan Disdik Kab Tangerang, mengatakan, bahwa pihak tidak ada pengajuan untuk meminta apa pun pada Dinas Pendidikan, termasuk dana perawatan.
Akan saya hubungi K3S dalam hal ini,” ujarnya.
Jumat (3/11), HR menemui K3S Kosambi, Ardawi, di sekolah Cengkelong, untuk menanyakan mengapa SDN 1 Dadap sangat kumuh dan tidak terawat. Ardawi menjelaskan bahwa dalam hal ini dinas bukan tidak tahu apa yang sedang terjadi pada sekolah itu.
“Dinas sangat mengetahui adanya sengketa si pemilik lahan yang konon katanya lahan yang sudah dihibahkan digugat kembali oleh ahli waris. Bahkan ada genteng yang jatuhpun pemilik lahan melarang pihak sekolah untuk perbaiki dan banjir serta air mengenang pun tidak diperbolehkan untuk merenovasi dan perbaikan apa pun,” ujar Ardawi.
“Kami tidak dapat bergerak dalam hal ini karena lahan sekolah kami masih sengketa,” ungkapnya sembari berharap agar anak didik dapat belajar dengan layak seperti sekolah lain.
“Kami berharap Pemkab Tangerang dapat memberikan jalan terbaik buat anak didik kami dan tidak tutup mata untuk SDN 1 Dadap yang berlokasi di Kecamatan Kosambi,” ujarnya lagi.
“Saya sebagai K3S tidak dapat berbuat banyak, karena Pemkab Tangerang bukan tidak tahu dalam hal ini, sudah tahu dan sangat tahu, namun kenapa tutup mata, ayo kita sama-sama benahi agar anak-anak kita dapat tempat belajar yang layak nyaman dan sejajar dengan sekolah lain. Hingga tidak ada yang ditakuti oleh kepala sekolah, jika hujan deras sekolah banjir dan tidak ada anak-anak kita yang tertimpah genteng jika ada genteng yang jatuh. Disdik Kabupaten Tangerang harus sesegera mungkin menindak lanjuti agar sekolah tersebut dapat menjadi tempat belajar yang layak, aman serta nyaman,” ujarnya.
Info yang HR terima dari Guru dan K3S, bahwa Kepala Dinas Pendidikan akan berkunjung ke sekolah tersebut. Namun hingga berita ini terbit, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang belum melihat sekolah yang dimaksud.
Sayangnya, Camat Kosambi Tony Rustony selama dua hari ditemui ke kantornya dan dikomunikasikan vie telepon, tidak mau menjawab. Sekcam, Zamzam, mengatakan, “saya pindahan dan baru dua minggu di Kosambi nanti saya akan sampaikan pada Camat mengenai sekolah yang kumuh.” linda


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Tinggalkan Balasan